On This Day: Ivan Zamorano, dari Penjagal Karier Pellegrini hingga Selamat dari Kecelakaan
Bam Bam! Bam Bam! Siapa yang tak kenal akan chant itu? Para penggemar sepakbola periode 90-an tentu familiar dengan nama pemain bola asal Amerika Latin yang kerap dikaitkan dengan julukan tersebut.
Yap, dia adalah Ivan Zamorano. Penyerang yang lahir di Ibu Kota Chile, setengah abad silam itu merupakan penyerang yang terkenal akan kerja keras serta gigih dalam mencetak gol pada zamannya.
Zamorano yang memulai karier profesionalnya dari klub Chile, Cobresal, 1984 lalu ini adalah legenda bagi dua klub Eropa yang pernah dibelanya. Tercatat, Real Madrid dan Inter Milan pernah ia berikan gelar dari kejuaraan bergengsi semacam Piala UEFA, La Liga, serta Copa del Rey.
Pada masanya, Zamorano dikenal sebagai penyerang yang menakutkan. Tak ayal, dirinya kerap dijuluki Ivan el Terrible, atau Ivan yang Mengerikan. Hal ini tak lepas dari kontribusi golnya sebagai penyerang bersama beberapa klub yang dibelanya.
Zamorano merayakan golnya saat melawan Barcelona.
Total dirinya genap mencetak 100 gol dari 260 laga, selama 19 tahun berkecimpung di dunia sepakbola. Puncak kariernya terjadi saat dirinya membela Real Madrid, 98 kali bermain untuk Los Blancos, total dirinya mampu mencetak 58 gol.
Sementara saat di Inter Milan, dirinya hanya mampu mencetak 31 gol dan 1 assist dari 130 laga yang telah dijalaninya bersama La Beneamata. Maklum, saat bergabung bersama Inter, Bam Bam telah memasuki umur 29 tahun, serta kalah saing dengan Diego Simeone yang saat itu masih berumur 26 tahun.
Memperingati hari lahirnya sang legenda Chile, INDOSPORT akan sajikan beberapa hal unik yang pernah dialami oleh Bam Bam, baik di atas maupun di luar lapangan.
1. Mengakhiri Karier Sepakbola Pellegrini
Ada kisah unik antara Zamorano dengan pensiunnya Pellegrini sebagai pemain sepakbola. Diketahui, Pellegrini memutuskan pensiun dini akibat ulah dari Zamorano, saat kedua pemain ini saling bertemu di kejuaraan Copa Chile, 1985 silam.
Saat itu, Universidad de Chile yang masih diperkuat oleh Pellegrini, bertemu dengan Cobresal, yang saat itu diperkuat oleh Zamorano. Pellegrini masuk sebagai pemain senior Universidad, sementara Zamorano masuk sebagai pemain wonderkid 17 tahun milik Cobresal.
Pellegrini, yang saat itu berumur 33 tahun, memutuskan pensiun akibat kalah lompat dengan Zamorano dalam mencuri bola lambung hasil dari muntahan kiper Universidad. Sekadar informasi, Pellegrini bermain sebagai pemain bertahan yang tangguh pada masanya.
Manuel Pellegrini dan Ivan Zamorano
Bola sambaran tersebut disundul oleh Zamorano hingga akhirnya berbuah gol untuk Cobresal. Tak lama setelahnya, Pellegrini memutuskan untuk pensiun dari kariernya sebagai pesepakbola, akibat dari kalah bersaing dengan pemain muda 17 tahun tersebut.
“Bila ada pemain mungil yang sanggup melompat lebih tinggi daripada Anda, itu sudah waktunya Anda untuk pensiun,” ucap Pellegrini dikutip dalam Latercera.
“Beberapa tahun setelah kejadian tersebut, saya menyadari, siapa itu Zamorano sebenarnya,” tambahnya.
2. Menggunakan Nomor Punggung Unik
Selama 4 musim lamanya, Zamorano membela klub Ibu Kota Spanyol, Real Madrid. Selama 4 musim juga dirinya telah menikmati puncak kariernya sebagai penyerang yang ditakuti pada masanya.
Dirinya lantas menginginkan tantangan yang lain, di negara yang lain pula. Hal itu membuat dirinya memilih La Beneamata sebagai pelabuhan selanjutnya. Tidak ada yang salah selama lima tahun dirinya berseragam Biru-Hitam, selain nomor punggungnya.
Ya, dirinya mengenakan nomor punggung yang unik ketika berlabuh ke Giuseppe Meazza Stadium. Angka “1+8” tertera jelas di jersey punggungnya.
Ronaldo bersama Zamorano saat melakukan selebrasi.
Hal ini tak lepas dari bentroknya keinginan dalam menggunakan nomor punggung. Saat itu, Zamorano menginginkan nomor punggung 9, namun di Inter nomor tersebut sudah dimiliki oleh The Phenomenon, Ronaldo.
Ronaldo sebenarnya tak masalah bila nomor punggung 9-nya digunakan oleh Zamorano, hanya saja dirinya menginginkan nomor 10 sebagai gantinya. Sayang, nomor 10 Inter saat itu juga sudah dimiliki oleh gelandang serang Italia, Roberto Baggio.
Zamorano tak kehilangan akal. Dirinya menggunakan angka “1+8” di punggung jersey-nya sebagai representasi dari angka “9”. Seperti yang kita ketahui, angka 1+8 akan menghasilkan angka 9, bukan?
3. Selamat dari Kecelakaan Mobil
Teringat jelas kecelakaan yang pernah menimpanya pada pertengahan September 2015 silam. Kecelakaan itu terjadi saat itu Zamorano bersama istrinya, Maria Albero, sedang mengendarai mobil di Buenos Aires, Argentina.
Dilansir Gazzetta World, Zamorano mengendarai mobil di sela-sela lalu lintas. Tak lama, mobil yang dikendarainya tersebut menabrak mobil lainnya, dan menyebabkan mobil yang dikendarainya berguling ke arah trotoar.
Istri Zamorano, Maria Albero, mendapatkan penanganan medis sebelum dibawa ke Rumah Sakit.
Akibat dari kecelakaan tersebut, Zamorano hanya dirawat di pinggir jalan oleh tim paramedis karena lukanya yang tak membahayakan nyawanya. Namun berbeda dengan istrinya, yang mengalami cedera parah.
Pada kecelakaan tersebut, Maria Albero tidak sadarkan diri dan harus dibawa ke rumah sakit. Hal tersebut dikarenakan terdapat cedera pada lehernya serta pergelangan tanggannya. Sementara mobil yang ditabraknya merupakan mobil yang dikendarai oleh pemuda asal Rumania yang masih berumur 17 tahun.
Beruntung, tak lama setelah kejadian tersebut Zamorano beserta sang istri dapat kembali ke negaranya setelah melakukan perawatan insentif.