Lukaku Jadi 'Korban' Stereotip Pemain Berkulit Hitam
Tentunya kita ingat akan pemberitaan bahwa penyerang anyar Manchester United, Romelu Lukaku, sempat menolak penghargaan Man of The Match (MOTM) kala timnya mengalahkan Manchester City 2-0 di ajang International Champions Cup (ICC) 2017 pada Jumat (21/07/17) lalu.
Kala itu, mantan penyang Everton ini dikabarkan menolak penghargaan MOTM karena disponsori oleh Heineken. Heineken yang diketahui merupakan produk minuman beralkohol menjadi alasan Lukaku menolak penghargaan tersebut.
Beberapa media di Inggris seperti Mirror, The Sun, Express, hingga Daily Mail pun menganggap bahwa penolakan yang dilakukan oleh Lukaku sebagai bentuk dari keyakinan dirinya yang merupakan seorang muslim.
Namun, apa yang diberitakan oleh beberapa media tersebut tidaklah benar adanya. Hal ini diutarakan langsung oleh Miqdaad Versi, seorang Asisten Sekretaris Jenderal Dewan Muslim di Inggris.
Melalui media sosial Twitter pribadinya, @miqdaad, pria berkacamata ini menjabarkan bahwa banyak pemberitaan yang keliru mengenai keyakinan yang dipegang oleh Lukaku, dan hal tersebut sangat disayangkan.
“Banyak tabloid memberitakan tentang keyakinan Romelu Lukaku dan itu semua salah. Memalukan,” tulis Miqdaad kala itu di Twitter resminya. Dalam foto yang diunggahnya itu juga terlihat bahwa Lukaku merupakan seorang kristiani.
Tidak berhenti di situ saja, kepada The Independent Miqdaad mengatakan apa yang terjadi pada kasus Lukaku ini merupakan sebuah stereotip orang berkulit hitam.
“Kita juga perlu bertanya kenapa penolakan Lukaku menjadi sebuah berita: apakah ini sebuah contoh seorang muslim itu berbeda dengan yang lainnya? Ini sangat mengecewakan,” tuturnya.
Sementara itu, alasan Lukaku menolak penghargaan MOTM yang disponsori oleh minuman beralkohol ternama disinyalir tak lepas dari didikan keluarga yang telah ditanamkan sejak kecil. Kepada salah satu media Belgia, Kerknet, dirinya mengungkapkan bahwa alkitab merupakan pegangan dalam hidupnya.
“Ketika saya pergi ke sebuah tempat dan saya lupa membawa alkitab, saya merasa buruk. Ini karena saya mendapatkan kekuatan dari sana,” tuturnya.