Diambang Kebangkrutan, Presiden Milan Pilih Bitcoin untuk Mengatur Keuangan Klub
Kondisi keuangan klub AC Milan semakin carut marut setelah pemilik anyar, Yonghong Li, terancam tak bisa mengembalikan pinjamannya ke Elliott Management di bulan Oktober nanti.
Harian La Repubblica pun mengabarkan bahwa Yonghong Li berusaha membiayai kembali klub dengan layanan pembayaran Bitcoin. Namun, Yonghong Li disebutkan gagal ketika memilih opsi bitcoin.
Bitcoin sendiri merupakan sistem mata uang virtual model baru yang terkoneksi di seluruh dunia dengan tanpa adanya bank sentral maupun administrator. Namun, tingkat kegagalan transaksi yang tinggi dan kenaikan biaya membuat pembayaran menggunakan Bitcoin menurun popularitasnya akhir-akhir ini.
1. Bertemu dengan Investor di London
Direktur Milan, Marco Fassone, serta Senior Eksekutif, Li Han, pun mulai mencari solusi pembiayaan baru terhadap utangnya. Milan saat ini sampai meminta bantuan lembaga penasihat keuangan terkenal dunia, Merrill Lynch. Fassone dan Li Han disebutkan sedang berada di London untuk bertemu dengan 10 investor potensial.
Rencana Fassone sendiri adalah membuat skema pembayaran utang baru dengan meminjam sejumlah uang untuk membayar utang Li ke Elliott Management dan kemudian mengatur pengembalian pinjaman untuk membayar utang ke Elliott tersebut dengan tenggat waktu yang lebih lama ketimbang waktu meminjam dari Elliott tahun lalu.
2. Terancam Tak Merumput di Eropa
Perwakilan UEFA saat ini sedang memeriksa bukti-bukti apakah Milan secara finansial layak sebelum akhir bulan untuk diizinkan memasuki kompetisi Eropa musim depan.
Otoritas sepakbola Eropa akan berkumpul kembali pada 19 sampai 20 April untuk memeriksa situasi terbaru seputar AC Milan, yang bisa saja ditolak masuk ke Liga Champions maupun Liga Eropa musim depan.
3. Konsorsium dari Rusia
La Repubblica juga menuliskan bahwa konsorsium Rusia yang akhir-akhir ini dihubung-hubungkan dengan pengambilalihan Milan belum melakukan kontak resmi dengan klub pemegang tujuh gelar Liga Champions tersebut. Juru bicara mereka menyebut bahwa pihaknya telah banyak mendapat proposal untuk pembelian klub, namun tidak ada nama AC Milan di antara proposal-proposal tersebut.