Mulai Tak Betah di Madrid, Isco Diminta Hijrah ke Atletico
Masa depan Isco di Real Madrid kini tengah menjadi perbincangan hangat, jelang bursa transfer musim panas dibuka. Hal itu dikarenakan sang pemain mengindikasikan sudah mulai tidak betah, berada di Santiago Bernabeu karena mendapat jam terbang yang minim.
Isco sendiri didatangkan Madrid dari Malaga pada tahun 2013 silam, dengan biaya transfer sebesar 30 juta euro atau setara Rp508 miliar.
1. Digoda ke Atletico Madrid
Permasalahan yang dialami Isco rupanya turut mendapat perhatian dari gelandang Atletico Madrid, Koke. "Saya pikir Isco adalah pemain hebat. Ketika dia bermain untuk Spanyol ia yang terbaik," sanjung Koke dikutip dari Marca.
"Dirinya bermain di level yang spektakuler. Saya tidak melihat hal semacam itu di klubnya saat ini, dan saya tidak habis pikir kenapa Zidane melakukannya (jarang dimainkan)," tambahnya.
"Namun saya mencintai Isco. Jika dia tidak memiliki kesempatan di sana, mungkin bersama Atletico, dia bisa memilikinya," lanjut Koke.
2. Tampil Gemilang Bersama Spanyol
Meski jarang tampil bersama Real Madrid, tak membuat pelatih Timnas Spanyol, Julen Lopetegui kehilangan kepercayaan kepadanya.
Benar saja, gelandang berusia 25 tahun itu tampil gemilang dengan mencetak tiga gol atau hattrick saat Spanyol menghancurkan Argentina di laga uji coba dengan skor 6-1 beberapa waktu lalu.
3. Sindir Zidane
Usai pertandingan, pemain yang berposisi sebagai playmaker tersebut mengaku apa yang didapatnya dalam pertandingan tersebut adalah buah kepercayaan yang diberikan pelatih Spanyol, Julen Lopetegui.
Bukan cuma memuji apa yang diberikan mantan pelatih Porto itu kepadanya, dalam kesempatan yang sama Isco juga sempat menyindir Zinedine Zidane, pelatihnya di Real Madrid.
“Saya memiliki kepercayaan dari pelatih (Lopetegui) dan mungkin di Madrid (dari Zidane), saya belum mendapatkan itu,” ungkap Isco di hadapan wartawan, dikutip dari Sky Sports.
"Lopetegui memberi saya kenyamanan lewat menit bermain. Namun saya tidak punya kenyamanan yang dibutuhkan pesepakbola tersebut ketika membela Madrid. Mungkin saja masalahnya ada pada saya, bahwa saya tak tahu caranya mendapatkan kenyamanan dari Zidane," tambahnya.