Dapat Sanksi Berat Komdis PSSI, Eks Persib Terpaksa Kurangi Jatah Susu Anak
Gelandang Bali United, M. Taufiq, harus absen selama empat pertandingan di Liga 1 musim 2018. Mantan pemain Persib Bandung itu absen saat Bali United bertandang ke Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Lamongan, Senin (16/04/18) malam WIB.
1. Kena Sanksi Komdis PSSI
Berdasarkan hasil sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Taufiq mendapatkan sanksi berupa larangan bermain sebanyak empat kali dan denda Rp50 juta. Pemain 31 tahun ini dinilai melakukan pelanggaran karena mendorong wasit di laga Bali United melawan Perseru Serui di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (07/04/18).
"Sanksi larangan bermain sebanyak 4 (empat) kali dan denda Rp50 juta," tulis putusan Komdis, dalam laman resmi PSSI.
2. Bayar Denda Sendiri
Istri Taufiq, Eka Desnasari, mengungkapkan bahwa suaminya harus mengeluarkan kocek pribadi untuk membayar denda tersebut. Bahkan keluarga Taufik terpaksa mengurangi jatah susu untuk anaknya.
"Di suruh bayar denda sendiri, Aduh madinah (anak Taufiq) mimi susu nya di kurangi ya nak. hehehe" Tulis Eka dilansir dari akun Instagram @factasiafootball.
3. Hukum Suporter
Kekecewaan atas keputusan wasit dalam laga tersebut, bukan hanya ditunjukan oleh para pemain Bali United, namun juga suporter yang datang langsung ke stadion.
Beberapa suporter Bali United yang kecewa dengan kepemimpinan wasit Untung yang memimpin jalannya laga melakukan aksi membakar tumpukan sampah di arean tribun Stadion I Wayan Dipta.
Aksi tersebut memang tidak mendapatkan hukuman dari Komdis, namun justru pihak Bali United yang menjatuhkan hukuman kepada oknum suporternya itu.
"Pastinya kami sangat kecewa dengan apa yang dilakukan para oknum suporter sehingga akhirnya kami di denda Komisi Disiplin PSSI. Mari belajar bersama untuk bisa menerima keadaan yang terjadi di lapangan. Kecewa boleh saja tapi jangan melakukan hal yang bisa merugikan tim sendiri," ujar CEO Bali United, Yabes Tanuri dinukil dari laman resmi Bali United.
"Kami akan mengambil langkah tegas untuk oknum suporter yang selalu melanggar aturan. Kami tidak ingin usaha membangun klub ini harus rusak dengan ulah mereka. Semoga saja kedepannya kejadian ini bisa membuat kita semua menjadi lebih dewasa lagi," pungkasnya.