Jadi Korban Kerusuhan, Pelatih Persib Dapat Dukungan dari Model Majalah Dewasa
Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez terpaksa mengalami kejadian kurang menyenangkan usai dirinya menjadi salah satu korban oknum dalam laga antara skuat asuhannya dengan Arema FC pada Minggu (16/04/18) kemarin.
Pasalnya, tak berakhir dengan baik, laga justru berujung pada kerusuhan, hingga Gomez sendiri mengalami luka di kepalanya, akibat tindakan oknum suporter yang hadir di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Bobotoh cantik yang juga model seksi Jelly Jelo pun rupanya tak luput menyoroti nasib miris yang menimpa pelatih Argentina tersebut usai laga pekan keempat Liga 1 2018 akhir pekan kemarin di kandang Arema.
1. Pakai Bahasa Spanyol
Jelly Jelo terlihat nampak mengomentari akun resmi Instagram milik Persib Bandung. Di sana, wanita yang juga penggemar olahraga motorcross tersebut menyampaikan rasa simpatinya pada kondisi Gomez.
Namun yang tak biasa, alih-alih ingin mendoakan agar cepat sembuh dalam bahasa Indonesia, Jelly memilih untuk mengungkapkannya dengan menggunakan bahasa Spanyol, sebagaimana menjadi komunikasi pengantar masyarakat Argentina.
"Que te mejores...cing Cing enggal damang...Get well soon, Coach @mariogomezdt," tulis Jelly di laman komentar akun Instagram Persib Bandung tersebut. 'Que te mejores' sendiri memiliki arti 'Cepat sembuh' dalam bahasa Indonesia.
2. Gomez Angkat Bicara
Terkait kondisinya terkini, Gomez akhirnya angkat bicara lewat unggahan fotonya di Instagram pribadinya. Dirinya menjelaskan bahwa luka yang ia alami tidak terlalu berat.
“Terima kasih untuk semua yang peduli! Saya baik-baik saja, itu hanya luka biasa. Saya harap ini tidak terjadi lagi. Kami pantas bermain sepakbola tanpa kekerasan,” tulisnya.
3. Kronologi Kerusuhan
Awal mula kerusuhan memang berasal dari tribun timur. Dipicu aksi mengulur waktu kiper Persib Bandung di akhir laga, ratusan oknum Aremania berupaya mengejar wasit dan para pemain dengan melompati papan iklan elektronik untuk masuk ke lapangan.
"Kerusuhan ini awalnya terjadi salah paham antara security internal (match Steward) dengan suporter. Teman-teman Aremania terpancing emosi karena ada upaya melindungi wasit yang memang menjadi tugas kami," kata Yedi Setiawan Ujung, Kapolres Malang.
"Mereka lalu mencoba masuk karena kecewa dengan wasit. Karena sebelumnya ada kartu merah juga (sehingga patut diduga menjadi penyebab kekecewaan suporter)," lanjutnya.