Bentuk Tanggung Jawab, Arema FC Tidak Ajukan Banding ke Komdis PSSI
Komitmen kuat kembali ditunjukkan Arema FC untuk bertanggung jawab secara penuh, atas kerusuhan suporter yang terjadi pasca laga kontra Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Minggu 15 April lalu.
- Tak Hanya Santunan, Arema FC Juga Tanggung Keperluan Keluarga Korban Meninggal Dunia
- Arema Sayangkan Pelepasan Gas Air Mata dalam Kerusuhan Suporter di Laga Lawan Persib
- Arema FC Akui Lalai Antisipasi Kerusuhan Suporter di Laga Lawan Persib
- Dengan Bendera Arema, Ratusan Pelayat Antar Almarhum Dhimas Dikebumikan
- Arema Tanggung Biaya Perawatan Ratusan Korban Kericuhan Laga Persib
1. Siap Menunggu Vonis
Manajemen Arema FC pun kini tengah menanti putusan sanksi Komisi Disiplin PSSI sebagai akibat insiden kelam tersebut. Segala bukti-bukti baik urutan kronologis, gambar maupun video kini tengah dipelajari Komdis untuk memutuskan sanksi dengan cermat.
"Kami sudah menghadap Komdis dan menyerahkan semua bukti-bukti atas insiden itu. Sejauh ini belum ada keputusan, sehingga kami tetap menunggu vonisnya," Ketua Panpel Arema FC, Abdul Harris mengatakan.
2. Tidak Melakukan Banding
Sejurus kemudian, Iwan Budianto menambahkan jika pihak klub berlogo kepala singa itu bakal bertanggung jawab secara penuh atas insiden yang terjadi. Salah satu bentuknya adalah dengan tidak melakukan banding pasca keluarnya sanksi nanti.
"Kami tidak akan menempuh banding, apa pun Vonis Komdis nanti. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab kami atas kelalaian yang terjadi hingga menimbulkan korban jiwa," papar CEO Arema FC tersebut.
"Ya, sekali lagi kami tidak banding. Apa pun vonisnya, kami akan menjalani semua sanksi atas insiden di pertandingan lawan Persib kemarin," imbuhnya.
3. Terancam Disanksi Berat
Mengacu pada insiden serupa di musim lalu, Arema FC hampir pasti akan menerima sanksi berat. Tentunya yang ada di depan mata adalah denda hingga ratusan juta rupiah, beserta kemungkinan pertandingan tanpa disaksikan penonton, baik di Malang atau bisa juga laga usiran di luar Malang.
"Mungkin bisa lebih berat daripada sanksi yang pernah dialami klub lain sebelumnya. Tapi apa pun itu, kami siap menerimanya," tutup Iwan Budianto.