1 Miliar Melayang, Arema FC Siap Jalani Sanksi Komdis PSSI
Satu Miliar Melayang, Arema FC Siap Jalani Sanksi Komdis PSSI
Arema FC sejak awal menyatakan siap dengan segala bentuk sanksi atas kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan. Aksi itu terjadi di menit akhir pertandingan saat Arema menjamu Persib Bandung di pekan keempat Liga 1, Minggu lalu.
Manajemen klub berlogo kepala singa itu pun menerima dan menjalankan dua bentuk sanksi dengan sepenuh hati. Sanksi denda sudah diputuskan sebesar Rp 250 juta untuk tim Arema FC, serta tambahan Rp 50 juta bagi Panpel pertandingan.
- Terungkap! Ini Penyebab Oknum Suporter Banjiri Stadion Kanjuruhan
- Terungkap! 5 Klub Ini yang Buat PSSI Kena Sanksi FIFA
- Komdis Beberkan Alasan Beri Hukuman untuk Arema FC
- Lupakan Laga "Drama' Lawan Arema, Persib Berhasrat Bungkam Borneo FC
- Aremanita Cantik Bagikan Cerita Saat Dirinya Berada dalam Kerusuhan di Kanjuruhan
- Arema Didenda Rp300 Juta karena Suporter Rusuh, PSSI Merespon
1. Siap Menerima Sanksi
"Sejak awal kami sudah siap menerima segala bentuk sanksi dari Komdis, sebagai tanggung jawab secara penuh. Kami akan menjalankan sebaik mungkin," papar Sudarmaji.
Tak hanya denda, Arema FC juga diwajibkan mengosongkan tribun sisi timur Stadion Kanjuruhan, dalam dua laga home ke depan. Tribun yang ditancap papan skor itu menjadi awal mula kerusuhan, setelah ratusan suporter berusaha masuk ke lapangan.
2. Kehilangan 1 Miliar
Dalam perhitungan INDOSPORT, Arema harus ikhlas dengan melayangnya potensi pemasukan hingga Rp 1 Miliar. Angka itu didapat dari perhitungan harga tiket kategori ekonomi dikalikan kapasitas tribun sisi timur yang mencapai 12 ribu penonton, dengan 500 diantaranya untuk berdiri dekat setleban.
Sedangkan harga tiket adalah Rp 40 ribu, di mana dua laga home Arema FC selanjutnya berstatus big match, saat melawan Persipura Jayapura dan PSM Makassar.
3. Tidak Anggap Enteng
Kendati demikian, tim berjulukan Singo Edan tidak mau menganggap sanksi itu lebih ringan. Mengacu pada sanksi klub lain dengan kasus serupa, sanksi Komdis biasanya jatuh berupa denda serta bertanding tanpa penonton di home base atau diluar kota.
"Yang pasti, tidak ada klub yang ingin terkena sanksi. Semua sanksi itu berat, tidak ada yang ringan dan kita berkomitmen kuat menjalaninya," pungkas Sudarmaji.