Diganjar Denda 25 Juta Rupiah, Bos Bhayangkara Tak Kapok Protes Wasit
Manajer Bhayangkara FC, AKBP Sumardji mengaku tak akan kapok meski harus disanksi olek Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Bahkan dia akan tetap dengan karakternya yang akan keras bila melihat ada yang tak beres dalam kepemimpinan wasit.
Sumardji memang baru saja dijatuhi hukuman oleh Komdis PSSI. Dia dinilai melakukan protes berlebihan dengan melanggar azas fair play dan melakukan tindakan tidak sportif. Hukuman ini terjadi saat laga Bhayangkara bertandang ke markas Perseru Serui.
- Prediksi Bali United vs Barito: Hidupkan Mimpi Buruk Stadion I Wayan Dipta
- Tak Sportif, Pemain Mitra Kukar Lempar Bola ke Hakim Garis
- Unggahan Foto Baru Robert Rene Alberts Indikasikan Dirinya ke Arsenal?
- Lawan PS TIRA, Gelandang Asing PSM Punya Misi Khusus
- Dihukum Komdis, Bos Persebaya: Bonek Menjadi Kambing Hitam
1. Protes Hands Ball
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Marora Serui ini, Sumardji protes karena menilai salah satu pemain belakang Perseru Serui, Kunihiro Yamasita melakukan hands ball. Namun wasit tak bergeming dan membuat Sumardji melakukan protes keras. buntut dari protesnya ini, Sumardji dijatuhi hukuman denda sebesar 25 juta rupiah.
Menanggapi hal ini, Sumardji pun angkat bicara. Baginya langkah yang diambil karena kecewa akan kepemimpinan wasit.
2. Protes
"Posisi wasit saat itu ada di samping Yamasita, kalau matanya tidak melihat hands ball kan aneh. Kalau demikian official melakukan protes berlebihan dan berujung denda," ucap Sumardji.
3. Tetap Pada Karakter
Kini pria berkacamata ini menilai, bila wasit yang memimpin laga masih tidak bertindak fair play akan menghancurkan mental pemain. Untuk itu dia akan tetap pada sikapnya yang akan melakukan protes keras meski harus dijatuhi sanksi oleh Komdis.
"Saya tetap akan pada karakter saya selalu protes keras kepada wasit yg memimpin pertandingan, yang tidak punya integritas dan tidam punya keberanian mengambil keputusan yang benar. Buat saya ini adalah perjuangan dan konsekuensinya saya siap disanksi," jelasnya.