Piala Dunia 2018: 3 Penyebab Inggris Tak Berdaya di Tangan Kroasia
It’s not coming home. Ya. Inggris gagal lolos ke final Piala Dunia 2018 di Rusia usai takluk dari Kroasia dengan skor 2-1, Kamis (12/07/18) dini hari, di Stadion Luzhniki.
Gol dramatis Mario Mandzukic di menit akhir babak perpanjangan waktu membuat Inggris harus mengubur mimpi tampil lagi di final Piala Dunia usai terakhir pada 1966.
Suporter di dalam dan luar lapangan dibuat bersedih tatkala Inggris tidak mampu bermain seimpresif babak-babak sebelumnya. The Three Lions dibuat tidak berdaya menghadapi anak asuhan Zlatko Dalic.
TOP 5 NEWS INDOSPORT: PUTERA MENPORA KENA BOGEM, KETUA PSSI JADI GUBERNUR
Inggris sebenarnya mampu unggul di menit awal babak pertama usai tendangan bebas Kieran Trippier sukses membobol gawang Danijel Subasic. Namun setelah itu, mereka seperti terus tertekan dan lengah.
Pelatih Kroasia semacam memiliki formula untuk mengatasi Inggris. Sementara itu, Gareth Southgate juga tidak mampu mengembangkan permainan di babak kedua. Apa alasannya?
Berikut INDOSPORT merangkum 3 alasan Inggris dibuat tidak berdaya di tangan Kroasia di semifinal Piala Dunia 2018.
1. Inggris Buang-buang Peluang di Babak Pertama
Pergerakan pemain Inggris begitu cair di babak pertama. Penetrasi yang dilakukan oleh Jesse Lingard dan Raheem Sterling turut merepotkan lini belakang Kroasia.
Harry Kane sempat mendapatkan dua peluang mentah, namun ia kadung terjebak offside. Penempatan posisi yang kurang tepat membuat Kane harus membuang banyak peluang yang berpotensi menjadi gol.
Lingard juga memperoleh peluang lewat sepakan dari luar kontak penalti. Dele Alli berhasil mengelabuhi tiga bek lawan dan membuka celah tembakan ke gawang Kroasia.. Akan tetapi, tendangan pemain Manchester United tersebut masih melebar.
Inggris banyak membuang peluang di babak pertama yang seharusnya mampu membuat mereka memimpin lebih jauh dari Kroasia. Sayangnya, mereka tidak memanfaatkan kesempatan tersebut.
2. Pemain Bertahan Inggris Kurang Berpengalaman
Nilai plus patut diberikan kepada trio lini belakang Inggris, yaitu John Stones, Kyle Walker, dan Harry Maguire. Ketiganya tampil apik menggalang pertahanan Inggris sampai ke babak final.
Namun demikian, di laga melawan Kroasia, mereka kurang mampu menunjukkan pengalaman dalam menghadapi serangan yang bertubi-tubi. Hal itu juga terjadi saat laga kontra Kolombia di babak 16 besar.
Mereka menunjukkan kepanikan yang membuat kocar-kacir pertahanan sendiri. Alhasil, Maguire kerap buru-buru membuang bola, Walker terlalu sering melakukan backpass, dan Stones terkadang salah pengertian dengan Jordan Pickford.
Meskipun dua gol Kroasia tercipta melalui skema apik dan kualitas individu pemain, setidaknya bek Inggris harus belajar untuk tetap tenang dalam menghadapi pertandingan yang berjalan ketat.
3. Kekuatan Fisik Kroasia
Pemain Kroasia terus berlari, berlari, dan berlari hingga babak perpanjangan waktu diberikan. Fisik armada Zlatko Dalic telah ditempa untuk bermain terus hingga 120 menit.
Mereka telah menunjukkan kemampuan tersebut saat mengalahkan Denmark dan Rusia hingga babak adu penalti. Tak khayal, Kroasia terlihat lebih berpengalaman dalam hal babak perpanjangan waktu.
Selain itu, Dalic juga lihai dalam memanfaatkan pergantian pemain. Inggris sempat melakukan tiga pergantian di menit akhir babak kedua, namun hanya Jamie Vardy yang memberi perubahan yang signifkan.
Harus diakui, gol di menit akhir babak perpanjangan waktu yang kedua mengubah segalanya. Dengan segala kualitas dan pengalamannya, Kroasia kini telah membuktikan diri dengan mampu tampil hingga ke final.
Berikut babak final Piala Dunia 2018: