Courtois vs Navas: Siapa Pantas Jadi Kiper Utama Real Madrid?
INDOSPORT.COM - Real Madrid telah resmi mendatangkan kiper asal Belgia, Thibaut Courtois, dari klub Liga Primer Inggris, Chelsea.
Menurut laporan, Los Blancos menebus sang penjaga gawang dengan mahar 35 juta euro atau setara dengan 587,5 miliar rupiah.
Courtois adalah salah satu kiper terbaik di dunia saat ini, tak ada keraguan. Kapabilitasnya dalam menggagalkan percobaan-percobaan lawan bahkan mengantarkannya ke penghargaan Golden Glove di Piala Dunia 2018 lalu.
Bagaimanapun, begitu juga dengan Keylor Navas. Kiper yang telah menjadi pilihan utama di Santiago Bernabeu dalam beberapa tahun terakhir tersebut turut mengantarkan tiga titel Liga Champions Eropa berturut, bahkan menjadi salah satu kunci sukses dalam raihan tersebut.
Pertanyaannya, bagaimanakah perbandingan kedua penjaga gawang? Apakah Navas akan begitu saja tersisih seperti yang dialami oleh Petr Cech di Chelsea ketika Courtois hadir?
1. Persaingan Terbuka Courtois dan Navas
Navas secara terang-terangan mengklaim bahwa ia tidak berkeinginan untuk hengkang atau kabur dari persaingan dengan rekan setim barunya tersebut.
"Katakan pada semua orang, keras dan jelas, saya memiliki antusiasme yang sama banyaknya untuk meninggalkan Real Madrid dengan keinginan saya untuk mati," tegas Navas dikutip dari ESPN, setelah kemenangan Real Madrid atas Roma di New Jersey, Amerika Serikat, Selasa (07/08/18) lalu.
Bagaimanapun, Courtois, seperti yang disebutkan sebelumnya, memiliki pengalaman dalam menggantikan posisi kiper veteran.
"Ketika saya tiba di Chelsea, saya harus menggantikan (Petr) Cech dan terdapat pertanyaan yang sama," tutur Courtois.
"Saya masih memiliki hubungan yang baik dengannya (Cech) hingga hari ini. Kami para penjaga gawang adalah grup terpisah di dalam skaut dan saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk memastikan bahwa kami semua akan berjalan akur."
Courtois, kemudian, menolak untuk menyebutkan apa yang ia bisa tawarkan untuk Madrid, yang tidak dimiliki oleh Navas.
"Ia adalah seorang kiper dengan refleks hebat tapi itu bukan bagian saya untuk mengatakan apa poin kuat darinya," jelas kiper 26 tahun ini. "Tidak ada yang mendapatkan jaminan untuk tampil sebagai starter dan saya datang ke sini untuk bekerja keras dan terserah pelatih untuk menentukan sisanya."
2. Perbedaan Karakteristik
Di Piala Dunia 2018 lalu, terdapat kontroversi terkait Courtois. Pemain yang pernah menghabiskan masa peminjaman di Atletico Madrid ini dikutip mengatakan bahwa kiper Inggris, Jordan Pickford, dapat menyelamatkan gawangnya dari gol Adnan Januzaj jika ia tidak sibuk 'melempar kakinya di udara' dan 10cm lebih tinggi.
Courtois sempat mengklarifikasi komentarnya tersebut dan mengklaim bahwa ia tidak pernah berniat untuk menghina postur seorang penjaga gawang lain.
"Saya hanya mengatakan itu karena melakukan sentuhan, mungkin saya bisa menggagalkannya (sepakan Januzaj) karena saya 15cm lebih tinggi darinya -- saya tidak mengejeknya karena saya tahu ia kiper hebat," bantah Courtois kala itu, dikutip dari Goal.
Courtois memang merupakan salah seorang kiper dengan postur menjulang -- ia memiliki tinggi 1,99m. Pickford, di lain sisi, memiliki tinggi 1,85m.
Secara kebetulan, Pickford memiliki tinggi yang sama dengan pria yang akan menjadi pesaing Courtois, Keylor Navas.
Terdapat satu stereotip untuk penjaga gawang. Kiper tinggi akan menawarkan anda rasa aman terhadap umpan-umpan silang di udara, sedangkan kiper yang bertubuh lebih kecil akan memiliki kelincahan, refleks dan waktu yang lebih cepat untuk mencapai tanah dan menghalau sepakan rendah.
Meskipun tidak selalu benar adanya, tapi stereotip tersebut datang bukan tanpa alasan.
3. Perbandingan Statistik
Secara statistik, keduanya bisa dibilang tak jauh berbeda.
Di liga domestik masing-masing pada musim lalu, Courtois unggul dalam jumlah clean sheet dan gol kebobolan per 90 menit. Kiper Belgia tersebut memiliki 15 clean sheet dari 35 penampilan, berbanding enam yang dicatatkan Navas dari 25 laga.
Bagaimanapun, dalam hal penyelamatan, Navas keluar sebagai sosok superior. Tampil 10 laga lebih sedikit, kiper Kosta Rika ini mencatatkan lebih banyak penyelamatan (66) dibandingkan Courtois (61).
Dalam hal akurasi dalam distribusi bola, keduanya juga memiliki catatan serupa: 75% untuk Courtois dan 79% untuk Navas.
Secara keseluruhan, keduanya memiliki kelebihan masing-masing dan tidak memiliki kesenjangan statistik yang signifikan. Lalu mengapa Real Madrid mendatangkan Courtois?
4. Stabilitas dan Komersil
Hal tersebut dapat dilihat dari alasan mengapa Chelsea rela menyingkirkan kiper legendaris seperti Cech demi Courtois, di tahun 2014 lalu: stabilitas jangka panjang.
Memiliki kiper seperti Courtois akan membuat Real Madrid tidak perlu memikirkan posisi kiper untuk setidaknya empat atau lima tahun ke depan -- atau bahkan lebih jika Courtois mampu menjaga kondisi fisik dan tetap berada di level atas seperti Gianluigi Buffon.
Ini bukan kali pertama Real Madrid mencoba untuk menyingkirkan Navas. Sebelumnya, pada Januari lalu, Los Blancos mencoba mendatangkan Kepa Arrizabalaga -- yang uniknya, kini menjadi pengganti Courtois di Chelsea -- dari Athletic Bilbao.
Kemudian rencana itu gagal setelah pelatih Real Madrid kala itu, Zinedine Zidane, bersikeras untuk mempertahankan Navas sebagai figur utama di bawah mistar.
Selain itu terdapat beberapa faktor di luar lapangan seperti bagaimana Navas, sebagai seorang pemain dari Kosta Rika, tidak banyak membantu dalam pemasaran klub.
Courtois, yang tengah naik daun, terutama setelah penampilannya di Piala Dunia 2018 bersama Belgia, memiliki 'nilai jual' lebih dari sudut pandang komersil.
Ikuti terus perkembangan dan berita-berita terbaru seputar Liga Primer Inggris di INDOSPORT.