Gagal Tumbangkan Oman, Ini 3 Hal yang Wajib Dievaluasi Timnas U-16
INDOSPORT.COM - Pada pertandingan uji coba jelang Piala Asia U-16 2018, Timnas Indonesia U-16 gagal melanjutkan tren kemenangan beruntunnya. Hal itu terjadi ketika mereka hanya mampu bermain imbang 3-3 atas Oman U-16 pada Rabu (12/09/18) kemarin.
Hasil imbang ini pun terbilang cukup bagus untuk Timnas Indonesia U-16. Pasalnya, Timnas U-16 jarang sekali mendapatkan hasil positif saat berhadapan dengan tim asal Timur Tengah.
Pertandingan uji coba kontra Oman ini pun sangat baik untuk Indonesia yang akan bertarung di Piala Asia U-16 2018 mendatang. Karena tim arahan Fakhri Husaini ini akan menghadapi Iran, yang juga merupakan salah satu tim Timur Tengah, di laga pembuka Piala Asia U-16 2018.
Uji coba melawan Oman pun menjadi ide yang sangat baik bagi Timnas U-16 untuk beradaptasi dan mengatasi gaya permainan Tim Timur Tengah. Bermodalkan hal ini, bukan tidak mungkin jika Timnas U-16 mampu menumbangkan Iran di penyisihan grup nanti.
Namun, untuk bisa menumbangkan Iran dan melangkah lebih jauh di Piala Asia U-16 2018, Indonesia harus memperbaiki beberapa kesalahan-kesalahan yang dibuatnya di laga kontra Oman.
Berikut INDOSPORT merangkum 3 kesalahan Timnas Indonesia U-16 yang tidak boleh terulang di pertandingan Piala Asia U-16 2018 mendatang.
1. Transisi Permainan
Aspek transisi permainan menjadi hal yang paling penting untuk menjadi unggulan di ajang Piala Asia U-16 2018 mendatang. Timnas U-16 pun belum mampu memperlihatkan transisi negatif yang sangat baik pada laga kontra Oman.
Hal itu dibenarkan langsung oleh pelatih Fakhri Husaini setelah pertandingan. Menurutnya, para pemain Timnas U-16 tidak mampu memainkan transisi negatif itu dengan sangat baik di babak petama.
"Transisi negatif juga belum berjalan dengan baik. Menyebabkan lahirnya gol kedua dan ketiga bagi Oman," ucap pelatih yang kerap kali menggunakan topi tersebut.
2. Adaptasi Cuaca dan Situasi
Bermain di negeri orang nyatanya menuntut para pesepakbola untuk cepat beradaptasi dengan cuaca dan situasi yang ada di sana. Hal itu juga harus dilakukan oleh para pemain Timnas Indonesia U-16.
Seperti yang diketahui, Indonesia akan menjalani pertandingan Piala Asia U-16 di Malaysia pada pekan depan. Dengan begitu, Bagus Kahfi dan kawan-kawan wajib menguasai medan yang ada di Negeri Jiran tersebut.
Jika tidak cepat beradaptasi, maka para pemain tentu akan kaget saat bertanding di penyisihan grup nanti. Hal itu berkaca pada hasil imbang atas Oman kemarin. Pasalnya, para pemain dinilai lambat beradaptasi dengan lapangan yang basah.
“Babak pertama setelah kami sempat unggul lebih dahulu 1-0, pemain banyak kehilangan bola karena lambat beradaptasi dengan lapangan basah,” ucap sang pelatih.
3. Efektivitas Serangan
Efektivitas serangan menjadi kunci setiap tim untuk mampu menyudahi pertandingan dengan kemenangan. Oleh karena itu, Timnas U-16 harus mengasah aspek ini dengan sangat baik jelang laga perdana penyisihan grup kontra Iran.
Para pemain Timnas U-16 sendiri masih sering menyia-nyiakan peluang emas di hamper setiap pertandingan. Itu juga terjadi pada laga uji coba terakhirnya kontra Oman, yang berlangsung di Stadion USIM Mini, Malaysia.
Pada laga itu, Timnas U-16 nyatanya bisa memenangkan pertandingan jika para pemain mampu tampil efektif di lini serang. Salah satu peluang yang disia-siakan Indonesia adalah saat mereka mendapatkan hadiah penalti. Namun sayang, sepakan Bagus Kahfi masih bisa dihalau kiper lawan.
Tak hanya itu, peluang lainnya datang saat Hamsa Lestaluhu berada pada posisi yang menguntungkan di area pertahanan lawan. Namun dirinya gagal memberikan umpan akurat ke gawang lawan yang sudah tidak terjaga oleh kiper.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola dan Olahraga Lain Serta Serba-serbi Bola Internasional di INDOSPORT.COM.