3 Rahasia Timnas Indonesia U-16 Bisa Kalahkan Iran
INDOSPORT.COM - Diluar dugaan Timnas Indonesia U-16 mampu tampil gemilang dalam laga perdana ajang Piala Asia U-16 Grup C. Iran yang merupakan finalis Piala Asia U-16 2016 dipaksa bertekuk lutut dengan skor dua gol tanpa balas.
Stadion Bukit Jalil menjadi saksi bagaimana keperkasaan Garuda muda menaklukan Singa dari Persia itu. Meski diguyur hujan gerimis, Indonesia tetap mampu beradaptasi dengan kondisi cuaca yang bisa mempengaruhi kontur tanah di lapangan.
Dua gol kemenangan dicetak oleh si kembar Bagus Kahfi pada menit ke-4 dan Bagas Kaffa yang mencatatkan namanya di papan skor di akhir pertandingan. Aksi ‘Upin-Ipin’ Indonesia telah membawa asa Indonesia dalam perjuangan di Piala Asia.
Dengan kemenangan itu, skuat asuhan Fakhri Husaini berhak memuncaki klasemen sementara dengan tiga poin unggul selisih gol dari India yang ditempat lain, berhasil melumat Vietnam, 1-0. Tentu ada alasan mengapa Indonesia mampu tampil begitu superior atas Iran.
Berikut INDOSPORT ungkap 3 rahasia Timnas Indonesia U-16 bisa kalahkan Iran.
1. Faktor Cuaca
Hal ini terkonfirmasi langsung oleh pelatih Iran, Abbas Chamanian yang menyebut hujan adalah salah satu penyebab timnya tidak leluasa dalam mengalirkan bola. Baginya, Iran tidak terbiasa bermain dalam kondisi hujan karena di negaranya, hujan tak banyak turun.
Gagalnya pemain Iran untuk beradaptasi dengan cuaca buruk sedikit banyak telah membantu Indonesia memegang kendali permainan. Mungkin, iklim tropis yang memungkinkan kita merasakan hujan lebih banyak, agaknya telah membawa keuntungan bagi kita.
"Hujan sangat mengganggu permainan kami, karena di Iran tak banyak hujan turun, berbeda dengan di sini (Malaysia)," kata pelatih Iran U-16, Abbas Chamanian.
Tidak semua pertandingan dapat berjalan sesuai rencana, ada kalanya pertandingan menjadi sulit karena hal yang di luar perkiraan. Siapa yang mampu menyesuaikan diri, dia yang akan menang.
2. Gol Cepat
Dalam suatu pertandingan yang krusial nan menentukan, sebuah gol cepat akan membantu tim tersebut untuk menguasai pertandingan. Gol di awal laga akan membuat tim yang bersangkutan bermain lebih tenang.
Berkaca dari laga Indonesia vs Iran, gol di menit ke-4 dari Bagus Kahfi telah mengangkat moral teman-teman yang lainnya untuk bermain lebih rapi. Tampak Iran yang berusaha untuk segera membalas ketinggalan, terburu-buru dalam penyelesaian akhir.
Gagal membalas hingga mendekati akhir laga menambah ketegangan yang dialami penggawa Iran. Hal ini yang kemudian dimanfaatkan Bagas Kaffa untuk membunuh laga lewat sebuah gol setelah meliak-liuk di antara 3 pemain Iran.
3. Postur Badan
Biasanya hal ini sering menjadi alasan mengapa kita tidak bisa mengalahkan tim yang postur badannya lebih tinggi. Namun, kali ini, armada Fakhri Husaini justru memanfaatkan itu sebagai suatu keunggulan.
Memainkan bola datar dan mengandalkan kecepatan dari pemain sukses membuat Singa Persia kelabakan menahannya. Lapangan yang licin seakan membuat pemain Iran berpikir dua kali untuk mengejar lari dari sprinter Indonesia.
Gol pertama menjadi bukti bagaimana sebuah umpan silang mendatar telah menjadi senjata ampuh menghadapi pemain yang berpostur raksasa. Biar bagaimanapun, pemain yang lebih tinggi biasanya gerakannya akan lebih lamban.
Ikuti Update Terbaru Jadwal Piala Asia U-16 2018 dan Perkembangan Timnas Indonesia U-16 di INDOSPORT.