Peringatan Tegas Menpora ke Media dan PSSI soal Rasisme dan Provokasi Suporter

INDOSPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi meminta pemegang hak siar sepak bola Liga Indonesia untuk mendukung kampanye anti rasisme.

Cak Imam, panggilan akrab Imam Nahrawi, menginginkan pihak televisi terkait mematikan suara siaran jika ada nyanyian yang bersifat provokasi di stadion.

Menpora beralasan, pertandingan sepak bola disaksikan banyak orang termasuk anak-anak. Untuk itu, ia tidak ingin ujaran-ujaran kebencian itu menimbulkan efek buruk di kemudian hari.

"Media (yang siaran) harus mematikan suara apabila ada nyanyian kebencian di stadion. Karena ada anak kecil yang nonton juga dan itu efeknya akan sangat panjang," ujar Menpora.

1. Sanksi Tegas PSSI kepada Suporter Provokasi

Tak hanya itu, Imam Nahrawi juga menyoroti aksi provokasi yang kerap berujung tindakan kekerasan di kalangan suporter.

Ia meminta secara tegas kepada PSSI dan klub terkait untuk mendata para pelaku, serta memberikan sanksi tegas yakni tidak boleh menyaksikan laga secara langsung di stadion seumur hidup.

"Saat saya kunjungi keluarga korban (Haringga Sirla) kemarin, mereka bilang jangan lagi ada korban. Cukup mereka saja yang berduka, tapi hukuman harus ditegakan, kepolisian harus lakukan tindakan nyata," katanya.

"Kalau perlu, Pak Joko Driyono (wakil ketua umum PSSI), itu suporter yang nakal tidak boleh nonton seumur hidup," tegas Cak Imam.

Sementara itu, PSSI dalam waktu dekat akan membahas regulasi baru terkait rasisme dan provokasi di dalam lapangan.

Wakil ketua umum PSSI, Joko Driyono menyatakan setuju dengan usulan penghentian sementara laga jika terdapat aksi-aksi yang merusak nilai sportifitas.