Panpel Arema FC Buka-bukaan soal Meruginya Klub Tanpa Suporter

INDOSPORT.COM - Sanksi berat Komisi Disiplin PSSI mulai berimbas di sektor keuangan, terutama soal anggaran untuk operasional pertandingan.

Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan klub sepak bola Arema FC pun sudah berhitung dengan cermat perihal pengeluaran cuma-cuma mereka.

Abdul Haris mengatakan bahwa sanksi menggelar pertandingan tanpa disaksikan penonton memang merugikan dalam segala hal.

Tak hanya di sektor penjualan tiket, kerugian yang nyata terlihat adalah alokasi anggaran operasional untuk pertandingan sepak bola.

"Bedanya, sekarang tidak ada anggaran untuk cetak tiket yang mencapai Rp30 juta sampai Rp45 juta, bergantung jumlah yang dicetak," tutur Ketua Panpel Arema FC tersebut ketika dihubungi awak media di Malang.

Di satu sisi, ketiadaan penonton juga ikut memangkas besaran anggaran operasional pertandingan, yang menembus ratusan juta. Hal itu disebabkan karena jumlah pengamanan yang berkurang berikut berbagai item pendukungnya.

1. Pengeluaran Panpel Tinggal Menyisakan Hal Intinya Saja

Sedangkan dengan tidak adanya penonton saat menjamu Bali United pada 20 Oktober nanti, pengeluaran Panpel tinggal menyisakan item intinya.

Seperti sewa Stadion Kanjuruhan beserta beragam fasilitasnya, ditambah dengan lampu (jika kick-off pertandingan malam hari), akomodasi Panpel, hingga biaya di sektor pengamanan.

"Dengan sanksi pertandingan tanpa penonton, memang biaya operasional bisa turun sampai 50 persen (berkisar Rp 90 sampai 100 juta)," papar Abdul Haris.

"Seperti pada sektor keamanan, jumlah personel yang bertugas nantinya mungkin sampai 600 an orang saja. Tidak seperti biasanya sampai ribuan dari beberapa unsur," sambungnya.

Menjamu Bali United memang awal dari aktifnya sanksi pertandingan tanpa penonton yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI.

Setelah itu, Arema FC juga masih menjamu PSMS Medan, Perseru Serui, Barito Putera dan Sriwijaya FC di sisa laga home musim ini.