Inilah 8 Pemain Masa Depan ASEAN Menurut Media Asing
INDOSPORT.COM - Perjalanan tim-tim Asia Tenggara harus berakhir di Piala Asia U-19 setelah Indonesia U-19 dan Thailand tersingkir di laga kemarin. Akan tetapi media Amerika Serikat, Fox Sports tetap memberi apresiasi dengan mencatat pemain-pemain yang akan menjadi masa depan di sepak bola Asia Tenggara.
Empat tim Asia Tenggara yang berlaga di Piala Asia U-19 telah memberikan penampilan terbaiknya. Sayangnya hanya Thailand dan Indonesia yang mampu lolos dari babak grup. Sementara itu Vietnam dan Malaysia harus berakhir sebagai juru kunci babak grup.
Thailand sendiri akhirnya harus berakhir di tangan Qatar dalam babak 8 besar. Sempat menyulitkan Qatar sehingga berakhir dengan skor 3-3, namun Thailand tampaknya telah kehabisan bensin sehingga tidak mampu mengimbangi Qatar dan kalah dengan skor yang sangat telak, 3-7.
Sementara Indonesia U-19 harus mengakui kekuatan Jepang di tengah guyuran hujan yang lebat di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Jepang mengakhiri perjuangan Garuda Nusantara dengan skor dua gol tanpa balas.
Hasil yang didapat oleh tim-tim Asia Tenggara dinilai cukup lumayan karena mampu menempatkan dua wakilnya di babak 8 besar. Prestasi seperti itu tentu tak lepas dari kinerja dari para pemain yang diyakini akan menjadi masa depan dari negara masing-masing.
Berikut INDOSPORT rangkum dalam 8 pemain yang akan menjadi masa depan ASEAN
1. Y Eli Nie (Vietnam)
Meskipun Vietnam gagal lolos dari babak grup Piala Asia U-19, penampilan penjaga gawangnya layak diacungi jempol. Jika bukan Y Eli NIe yang berdiri di bawah mistar gawang, Vietnam sangat mungkin akan kebobolan gol yang lebih banyak lagi.
Menghadapi tim-tim kuat seperti Korea Selatan, Yordania, dan Australia, Y Eli Nie adalah alasan Vietnam hanya kebobolan sebanyak tujuh gol saja dalam 3 pertandingan. Reflex dan pembacaan permainan menjadi kekuatan utama Eli Nie.
Penampilannya mengingatkan pada sosok kiper legendaris Vietnam, Duong Hong Son yang pernah membawa Vietnam juara Piala AFF 2008. Bukan tidak mungkin jika Eli Nie tampil konsisten, di masa depan ia akan menjadi lawan yang sulit bagi Indonesia.
Hadi Fayyadh (Malaysia)
Inilah penyerang yang tampaknya akan menjadi penerus dari Safee Sali yang pernah menjadi momok bagi Indonesia. Safee Sali adalah biang kerok dari kegagalan Indonesia meraih gelar Piala AFF 2010 berkat sejumlah golnya.
Dan kini sosok Safee telah memiliki penerusnya dalam diri Hadi Fayyadh yang bermain apik di Piala Asia U-19. Hadi adalah satu-satunya pemain Malaysia yang mampu mencetak gol sekaligus berpredikat sebagai top skor Malaysia dengan dua golnya.
Sayang perjalanan Malaysia harus terhenti di babak grup karena tidak mampu bersaing dengan Arab Saudi, Tajikistan, dan China. Dengan postur badan setinggi 188 cm membuat Indonesia harus berhati-hari dengan Hadi yang jago dalam duel udara.
2. Todd Rivaldo Ferre (Indonesia)
Fox Sports sampai terheran-heran mengapa pemain sebagus ini hanya menjadi pemain cadangan saja di Indonesia U-19. Tampil dalam empat laga, Todd Rivaldo Ferre selalu muncul dari bangku cadangan di babak kedua sebagai supersub.
Permainan ciamiknya di laga melawan Qatar telah membuat banyak orang jatuh cinta dengan aksinya di lapangan. Sepakan melengkung dari tendangan bebas dan dua gol yang dibuat dengan mencabik-cabik pertahanan Qatar.
Kelincahan dari pemain kelahiran Papua ini bahkan sampai disebut-sebut layak bermain di luar negeri untuk mengasah kemampuannya. Indonesia memang tidak pernah kehilangan talenta dari posisi sayap dan Todd adalah salah satu permata di posisi itu.
Witan Sulaeman (Indonesia)
Timnas Indonesia dikenal tidak memiliki sosok playmaker sepeninggal Firman Utina yang sudah memutuskan pensiun. Hingga akhirnya hadir Stefano Lilipaly yang mampu memerankan diri sebagai pengatur serangan yang handal.
Berbekal kecerdasan dan keuletan dalam pertandingan telah membuat Lilipaly tidak tergantikan di lini tengah Indonesia. Hal itu juga berlaku untuk Witan Sulaeman yang bermain apik bersama Indonesia U-19 di ajang Piala Asia kemarin.
Kecerdasannya saat memanfaatkan kesalahan pemain Uni Emirat Arab telah mengantarkan Indonesia lolos ke perempatfinal. Sayang tembok yang bernama Jepang masih belum bisa dilewati Witan untuk saat ini.
3. Korrawit Tasa (Thailand)
Pencetak gol terbanyak untuk Thailand ini diyakini akan menjadi momok menakutkan bagi lini pertahanan Indonesia di masa mendatang. 3 golnya di turnamen ini nyaris membawa Thailand lolos ke Piala Dunia sebelum Qatar tampil kesetanan di masa babak tambahan.
Produktivitas Korrawit Tassa mirip dengan sosok berbahaya dari Thailand, Adisak Kraisorn yang sangat produktif. Pergerakan lincah dan ketajamannya selama Piala Asia telah membuktikan kalau Korrawit akan menjadi pemain besar di masa mendatang.
Satu hal lagi, Korrawit memiliki mental yang bagus dan mampu memotivasi rekan-rekan setimnya. Itu terbukti saat Thailand tertinggal 0-2 dari Qatar di babak 8 besar, ia mampu membuat gol yang membakar semangat rekan-rekannya hingga membawa pertandingan hingga babak tambahan.
Suphanat Mueanta (Thailand)
Tidak disangka, Suphanat Mueanta adalah pemain yang sempat bermain untuk Thailand di ajang Piala Asia U-16 tahun ini di Malaysia. Itu artinya Suphanat sudah bermain untuk 2 Piala Asia di tingkat usia yang berbeda di tahun ini.
Lebih luar biasa lagi di ajang ini, ia masih sempat membuat dua gol di ajang yang usia pemainnya lebih tua dua sampai tiga tahun dari dirinya. Suphanat juga sempat mencatatkan namanya sebagai pemain termuda yang mencetak gol di Liga Thailand bersama Buriram United dengan usia 15 tahun!.
Kehebatannya telah membuat berbagai pengamat membandingkannya dengan Teerasil Dangda, sang andalan Thailand. Lini pertahanan Indonesia tentu sudah paham betul bagaimana berbahayanya Dangda, dan sekarang nama Supahanat harus dimasukkan ke dalam daftar pemain Thailand yang berbahaya berikutnya.
4. Le Van Nam (Vietnam)
Kehilangan sosok penyerang tajam yang sudah menjadi legenda seperti Le Cong Vinh telah membuat Vietnam sulit bersaing dalam sepak bola Asia Tenggara. Terbukti terakhir kali Vietnam meraih gelar Piala AFF adalah ketika Le Cong Vinh masih bermain.
Namun kini, Vietnam tampaknya boleh bersuka cita karena sosok penyerang haus gol telah muncul dalam diri Le Van Nam. Catatan satu golnya di Piala Asia mungkin terlihat sepele, tetapi bila mengingat sangat jarang Vietnam mendapatkan peluang, Le Van Nam adalah tipikal penyerang yang efisien.
Pemain berusia 18 tahun ini diyakini akan berkembang menjadi Vietnam di masa depan. Ini tentu harus diantisipasi oleh Indonesia di masa depan jika tidak ingin kalah dari Vietnam yang terkenal dengan sepak bola cepat dan ulet dari para pemainnya.
Azri Abdul Ghani (Malaysia)
Penjaga gawang Malaysia ini bisa dinobatkan sebagai penjaga gawang terbaik di Piala Asia U-19 andai timnya mampu lolos dari babak grup. Sejumlah penyelamatan penting membawa Malaysia dalam kekalahan di babak grup yang tidak terlalu memalukan.
Di pertandingan melawan Arab Saudi menjadi panggung bagi Azri yang berhasil menangkap bola hasil tendangan keras jarak jauh dari pemain Arab. Pada akhirnya gawangnya memang kebobolan dua gol, tetapi jika bukan Azri mungkin akan kebobolan lebih banyak lagi.
Pada pertandingan terakhir kontra China, kembali Azri memamerkan aksi penyelamatan gilanya. Ketika sepak pojok, pemain China justru langsung melepaskan umpan melengkung yang langsung menghujam gawang Malaysia, beruntung Azri mampu terbang dan selamatkan Malaysia dari kebobolan lebih banyak lagi.
Terus Ikuti Sepak Bola Timnas Indonesia U-19 dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT