3 Alasan Mengapa Roberto Carlos Bukan Pilihan Tepat untuk Bali United
INDOSPORT.COM - Kabar mengejutkan kembali menghiasai sepak bola nasional. Mantan pemain Real Madrid dan Timnas Brasil, Roberto Carlos, dikabarkan melamar menjadi pelatih Bali United untuk musim depan.
Kabar mengenai Roberto Carlos yang mendekat ke Bali United disampaikan langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) klub, Yabes Tanuri.
Menurut Yabes, banyak pelatih asing yang mengirimkan Curriculum Vitae (cv) pasca juru taktik Widodo Cahyono Putro mengundurkan diri. Satu di antaranya adalah Roberto Carlos.
Kabar ini tentunya cukup luar biasa mengingat reputasi yang dimiliki oleh Robert Carlos di dunia sepak bola selama ini.
Namun begitu, dari sekian keuntungan yang didapat Bali United, tentunya ada sejumlah kerugian yang juga muncul jika Serdadu Tridatu jadi memilih Roberto Carlos.
Berikut ini INDOSPORT paparkan 3 alasan mengapa Robert Carlos bukan pilihan tepat bagi Bali United.
1. 1. Karier Kepelatihan yang Tidak Cemerlang
Roberto Carlos mengawali karier kepelatihannya pada awal tahun 2012 di klub kaya Rusia, Anzhi Makhachkala. Kala itu ia bertugas sebagai asisten Guus Hiddink.
Namun karier Robert Carlos berlangsung singkat lantaran ia memiliki sedikit masalah dengan manajemen klub Anzhi.
Pada tahun 2013 ia menangani klub Turki, Sivasspor. Namun, pencapaian Roberto Carlos di Turki juga kurang cemerlang. Setahun berselang ia meninggalkan Sivasspor.
Dari Sivasspor, ia pindah ke klub Turki lainnya, Akhisar Belediyespor disusul kemudian ke klub raksasa India, Delhi Dynamos.
Di dua klub tersebut ia gagal membawa tim juara. Bahkan, ia pergi setelah hanya setahun bertugas.
Jika Bali United ingin mencanangkan target juara dan stabil di papan atas dalam waktu lama, sepertinya Roberto Carlos bukan pelatih yang tepat.
Masih banyak pelatih lain yang lebih punya rekam jejak bagus dan paham sepak bola Indonesia ketimbang Roberto Carlos.
Berikut statistik Robero Carlos selama menjadi pelatih utama:
Main: 80
Menang: 29
Seri: 15
Kalah 36
Presentasi Kemenangan: 36.25 persen.
2. 2. Nilai Kontrak yang Tak Sepadan
Seperti tipikal pelatih dengan nama tenar lainnya, mereka tentunya memasang nilai kontrak yang tinggi.
Mungkin Bali United bisa mengupayakan biaya yang dibutuhkan untuk mendatangkan Roberto Carlos. Namun, menilik rekam jejak sang legenda di dunia kepelatihan, sepertinya investasi Bali United bakal percuma.
Dari penelusuran yang ada, kemungkinan harga Roberto Carlos menembus angka 2 juta Euro per musim atau jika dirupiahkan adalah Rp32 miliar.
Hal ini merujuk ketika salah satu klub asal Arab Saudi Al Hilal FC berusaha menggaet Roberto Carlos untuk menjadi pelatih pada 2016 lalu.
Saat itu Carlos menganggur usai tak melanjutkan karier kepelatihannya bersama klub India Delhi Dynamos 2015. Sehingga Al Hilal berani menyodorkan kontrak senilai 2 juta Euro per musim.
Alangkah lebih bijaksana jika Bali United menginvestasikan uang sebanyak itu untuk pelatih besar yang berpengalaman atau pun meningkatkan kualitas di sektor lain.
3. 3. Butuh Adaptasi
Roberto Carlos belum mengerti sepak bola Indonesia. Walau banyak pelatih Brasil di tanah air, tak menjamin Roberto Carlos langsung sukses di satu atau dua musim perdananya bersama Bali United.
Bayangkan jika Bali United harus mengeluarkan uang sekitar 2 juta euro per musim namun Laskar Serdadu Tridatu tak langsung mendapat hasilnya di musim pertama. Apakah Bali mau mengontrak lebih dari setahun?
Jika dilihat dari CV-nya selama ini, Roberto Carlos memang tak pernah melatih klub lebih dari satu setengah tahun.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT