Menerka Strategi Manchester United di Bawah Ole Gunnar Solskjaer
INDOSPORT.COM - Manchester United hari ini, Rabu (19/12/18), akhirnya resmi menunjuk Ole Gunnar Solskjaer sebagai pelatih anyar menggantikan Jose Mourinho.
Penunjukkan ini sejatinya tak begitu mengejutkan lantaran Man United sendiri telah 'membocorkan' hal tersebut melalui postingan di situs resmi mereka.
Ole Gunnar Solskjaer merupakan mantan pemain sekaligus legenda di Manchester United. Ia telah mencatat 367 penampilan dan mencetak 128 gol selama 10 musim lebih di Old Trafford.
Setelah pensiun, dirinya memutuskan untuk menjadi pelatih. Ia pernah menangani tim muda Manchester United, pada tahun 2008 sebelum akhirnya hengkang pada 2010 dan membesut salah satu klub asal Norwegia, Molde FK.
Tiga tahun di Molde, ia telah memberikan dua gelar liga dan satu Piala Norwegia.
Karier Solskjaer kemudian dilanjutkan ke klub Liga Primer Inggris, Cardiff FC. Sayang, di Inggris, Solskjaer gagal menyelamatkan Cardiff dari degradasi.
Solskjaer tercatat hanya bisa menang sembilan kali dari 30 laga bersama Cardiff.
Dengan pengalaman-pengalaman tersebut, kira-kira taktik seperti apa yang bakal diterapkannya di Man United nanti? Berikut kami coba berikan ulasannya.
1. Terapkan Filosofi Ferguson
Satu hal yang pasti, Solskjaer adalah legenda Man United. Darah Man United kental mengalir dalam tubuhnya.
Hal tersebut tentunya menjadi keuntungan bagi Solskjaer dalam menukangi Man United. Energi Solskjaer tentunya akan sepenuhnya dicurahkan untuk Man United.
DNA Man United yang ada pada diri Solskjaer pun bisa menjadi kekuatan besar jika dikombinasikan dengan skill melatih Solskjaer.
Bicara kemampuannya dalam melatih, sesungguhnya Solskjaer cukup mumpuni. Ia terbukti mampu membawa Molde FK dua kali juara liga. Musim lalu pun Molde ada di posisi runner up.
Selain itu, Solskjaer telah lama berada dalam asuhan pelatih jenius yaitu Sir Alex Ferguson. Pengaruh Ferguson pun mengalir dalam darah Solskjaer.
Dalam sebuah wawancara dengan Four Four Two beberapa tahun lalu, Solskjaer mengatakan bahwa ia ingin menyaksikan Man United bermain seperti era Ferguson di mana para pemain bergerak dengan lebih bebas dan berlari di belakang bola.
Solskjaer ingin mendorong para pemain asuhannya untuk memiliki kreativitas dan imajinasi. Dua hal ini diakuinya merupakan kunci dari permainan Ferguson.
Itu artinya, kemungkinan besar Solskjaer akan mengutamakan pemain-pemain dengan daya kreativitas tinggi di lapangan tengah.
Man United juga pastinya akan bermain berbeda dengan taktik Mourinho yang lebih sering bertahan.
Man United akan lebih dinamis dengan kreativitas-kreativitas serangan yang dibangun oleh pemain-pemainnya. Tentunya ini adalah kabar baik.
Selain itu, dilansir dari artikel Express pada 2014 lalu, Solskjaer juga mengatakan bahwa dirinya bukanlah tipikal orang yang sering bertanya.
Ia lebih suka mengamati tindakan para pemain-pemainnya, yaitu bagaimana pemainnya bertindak dalam mengatasi suatu keadaan.
Tentunya hal ini berkaitan erat dengan imajinasi dan kreativitas yang diinginkan Solskjaer, yaitu agar para pemain berpikir cara terbaik untuk meraih kemenangan.
Man United sendiri memiliki sejumlah pemain yang cocok dengan kriteria ini. salah satunya adalah Paul Pogba.
Jika dimaskimalkan, Paul Pogba bersama dengan Juan Mata bisa menjadi kunci kreativitas lini tengah Man United.
Beruntungnya, Man United juga punya pemain-pemain sayap mumpuni yang siap menawarkan opsi-opsi penyerangan baru bagi tim.
Ikuti Terus Perkembangan Sepak Bola Liga Inggris dan Berita Olahraga lainnya di INDOSPORT.COM