3 Kerugian Persib Bandung Rekrut Miljan Radovic Sebagai Pelatih Baru
INDOSPORT.COM - Miljan Radovic resmi ditunjuk sebagai pelatih klub sepak bola Indonesia, Persib Bandung, untuk mengarungi kompetisi Liga 1 2019.
Pria asal Montenegro itu sebelumnya menjabat sebagai direktur teknik Persib Bandung. Namun demikian, di tengah jalan ia diangkat sebagai pelatih menggantikan Mario Gomez.
Pemilihan Miljan Radovic sejatinya cukup mengejutkan karena Persib sebelumnya telah dikatikan dengan nama-nama besar lain.
Datangnya Radovic ke kursi kepelatihan Persib Bandung pun berpotensi merugikan untuk klub. Apa saja kerugian itu? Berikut ini INDOSPORT ulas tiga di antaranya.
1. 1. Fokus Terbelah
Persib Bandung pada awalnya mendatangkan Miljan untuk ditugaskan sebagai direktur teknik klub.
Namun, kekosongan pelatih membuat manajemen memilihnya sebagai pelatih tim utama. Akan tetapi, jabatan Miljan Radovic sebagai direktur utama tetap dipertahankan.
Hal ini pun menimbulkan tanda tanya, apakah Miljan Radovic sanggup mengemban dua tugas vital tersebut?
Menjadi pelatih klub Liga 1 sebesar Persib tentunya membutuhkan fokus dan perhatian yang ekstra.
Sementara untuk posisinya sebagai direktur teknik, Miljan harus merumuskan sistem permainan dan kurikulum di tubuh Persib Bandung, mulai dari akademi, diklat, hingga profesional lainnya.
2. 2. Belum Pernah Memberikan Gelar Juara Sebagai Pelatih
Miljan Radovic mengawali karier kepelatihan sebagai asisten pelatih di klub OFK Grbaij di Liga Utama Montenegro.
Namun, empat tahun di Grbaij, Radovic belum mampu mempersembahkan trofi juara.
Ia kemudian pindah ke DSK Shivajians untuk menangani tim U-18. Namun, ia tak lama di Shivajians untuk kembali ke Indonesia menangani Persib Bandung.
Walau saat ini memegang lisensi UEFA Pro, namun pemilihan Radovic dinilai berisiko bagi Persib.
Sebelumnya, Persib merekrut pelatih sekaliber Mario Gomez yang memilik rekam jejak membawa tim juara di Malaysia dan Asia.
Kecuali Persib mau bersabar dengan Radovic, Maung Bandung sepertinya belum akan mendapatkan trofi dalam musim terdekat. Namun begitu, trofi bisa datang untuk Radovic beberapa tahun ke depan.
3. 3. Persib Lebih Sukses Jika Dilatih Pelatih Lokal
Bukannya ingin membeda-bedakan, namun Persib memiliki rekam jejak lebih mentereng jika dilatih pelatih lokal.
Sejauh ini, sebagian besar trofi yang digaet Persib Bandung berasal dari pelatih-pelatih lokal.
Dalam sejarahnya, Persib Bandung memiliki kenangan manis jika dilatih pelatih asal Indonesia.
Sejarah mencatat, Persib merebut lebih banyak trofi ketika dilatih oleh pelatih berkebangsaan Indonesia alias lokal.
Sebut saja juara perserikatan 1989/90. Saat itu Persib dilatih oleh Ade Dana.
Kemudian, gelar juara perserikatan 1986 di mana Maung Bandung dilatih oleh Nandar Iskandar.
Salah satu yang paling fenomenal bagi Persib adalah saat dilatih oleh Indra M Thohir.
Di tangan Indra, Persib mampu menjuarai perserikatan 1994 dan Liga Indonesia pertama tahun 1994/95.
Mengikuti jejak Indra, Nandar, dan Ade, Persib juga mendapatkan kesuksesan kala dilatih oleh Djajang Nurjaman. Di tangan Djanur, Persib merengkuh gelar juara Liga Indonesia 2014 dan Piala Presiden 2015.
Terus Ikuti Perkembangan Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM