x

3 Nasib Apes Sriwijaya FC yang Degradasi ke Liga 2 2019

Sabtu, 19 Januari 2019 06:44 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Juni Adi
Ilustrasi logo Sriwijaya FC.

INDOSPORT.COM - Sriwijaya FC harus menerima kenyataan pahit usai degradasi ke Liga 2 untuk musim 2019. Pasca tak bermain di Liga 1, Sriwijaya FC ketiban nasib apes.

Pada musim Liga 1 2018, Sriwijaya FC finis di posisi 17 dengan mengoleksi 39 angka dari 34 pertandingan yang telah dijalani. Sriwijaya FC kebobolan 56 kali dan mencetak sebanyak 48 gol.

Turun kasta menjadi catatan sejarah pertamaSriwijaya FC, yang sejak 2005 tampil di liga teratas sepak bola Indonesia. Publik Sumatera Selatan pun tampak sedih menerima hal ini.

Baca Juga

Klub berjuluk Laskar Wong Kito ini sempat tampil begitu beringas dalam beberapa tahun belakangan. Sejumlah gelar pun pernah diraih Sriwijaya FC.

Liga Super Indonesia, Piala Indonesia, Inter Island Cup, Community Shield, hingga mampu bermain di Liga Champions Asia, serta Piala AFC adalah catatan positif yang didapat Sriwijaya FC.

Meski begitu bukti degradasi ke Liga 2 2019 membuat Sriwijaya FC mencatatkan sejumlah nasib apes. Apa saja kira-kira? Simak penjelasannya.


1. 1. Masih Miliki Utang

Skuat Sriwijaya FC.

Pasca degradasi Sriwijaya FC ternyata masih memiliki masalah utang kepada pemain. Sehingga gaji sejumlah pemain mengalami penunddan hingga kini.

Sriwijaya FC pun meminta operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk segera membayar subsidi ke klub senilai Rp2,3 miliar langsung ke para pemain.

Baca Juga

"Kami masih punya dana di PT LIB. Sementara CEO PT LIB Tigor (Shalomboboy) mengatakan alasan belum dibayarkan karena Sriwijaya FC menuggak gaji pemain," kata Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri Muddai Madang, Senin (07/01/19).

Ia membenarkan kalau Sriwijaya FC masih meunggak gaji pemain. Sehingga sarannya adalah serahkan saja dana subsidi itu ke manajemen nanti langsung diberikan ke pemain.


2. 2. Kehilangan Pemain Pilar

Esteban Vizcarra dan Alberto Goncalves.

Lebih lanjut, Sriwijaya FC kini kehilangan pemain pilar mereka. Sejumlah pemain resmi meninggalkan Laskar Wong Kito pada bursa transfer Liga 1 2019.

Bahkan sejumlah pemain sudah menyatakan ke manajemen Sriwijaya FC untuk meminta surat ke luar dari klub. Hal tersebut tak mungkin dihalangi oleh Sriwijaya FC.

Baca Juga

"Sebagian besar kontrak pemain sudah berakhir per 31 Desember 2018. Kami sebagai manajemen tidak bisa menghalangi karena faktanya memang kami bermain di Liga 2 nanti," ucap Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri Faisal Mursyid, Selasa (15/01/19).

Teja Paku Alam, M Ridwan, Esteban Vizcarra, Zalnando, Yu Hyun-koo, Alberto Goncalves, Syahrian Abimanyu, Samuel Christianson Simanjuntak, hingga Zulfiandi telah hengkang.


3. 3. Pemilik Mundur

Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Muddai Madang.

Nasib apes terakhir yang dialami Sriwijaya FC adalah telah ditinggal Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri Muddai Madang. Mundurnya pengelola setelah diminta oleh Gubernur Sumater Selatan Herman Deru.

"Saya minta Pak Muddai mundur, saya ingin konflik ini berhenti. Ibarat kaki terinjak paku, karatan. Dicabut sakit, dibiarkan tetanus," beber Herman, Senin (14/01/19).

Mundurnya Muddai terjadi pada saat acara Rembuk Bersama Gubernur Sumsel Mewujudkan masa depan Sriwijaya FC sebagai klub yang sehat dan profesional di Hotel Horison, Palembang.

Baca Juga

Muddai akan menyerahkan saham Sriwijaya FC pada Herman Deru. Tetapi bukan sebagai gubernur melainkan perorangan untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan Sriwijaya FC.

"Saya sudah dapat laporan, bahwa mengharapkan Herman Deru secara personal. Saya akan kaji, boleh tidak kepala daerah memegang saham,” tutur Herman.

Kendati begitu polemik penentuan pemegang saham Sriwijaya FC tampaknya masih akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan sampai ditetapkan benar-benar siapa orang selanjutnya.

Terus Ikuti Update Sriwijaya FC dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM.

Sriwijaya FCLiga IndonesiaTRIVIA

Berita Terkini