Profil Jan Lammers, Bek Muda Asal Belanda yang Gabung Borneo FC
INDOSPORT.COM - Selasa (22/01/18) kemarin malam, Borneo FC mengumumkan pemain asing terakhir mereka untuk kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1 2019, yaitu bek muda asal Belanda, Jan Lammers.
Borneo FC mengumumkan perekrutan Jan Lammers melalui akun media sosial Instagram resmi klub, Selasa (22/01/19). Dalam unggahan tersebut juga menampilkan sebuah video.
"Lengkap sudah susunan pemain asing Borneo FC untuk musim 2019, selamat bergabung Jan Lammers," tulis akun @borneofc.id.
Pemain yang baru berusia 23 tahun ini, akan melengkapi kuota pemain asing Borneo FC untuk Liga 1 2019. Di mana sebelumnya mereka telah mengontrak, Matias Conti (Argentina), Renan Silva (Brasil), dan Javlon Guseynov (Uzbekistan).
Namun, tidak banyak yang mengetahui bahkan tidak sedikit yang terkejut dengan manuver Borneo FC saat mendatangkan bek muda asal Belanda ini.
Oleh karena itu, INDOSPORT akan menyajikan profil singkat Jan Lammers, bek muda Belanda yang rela meneruskan kariernya di Liga 1 Indonesia.
1. Menimba Ilmu di Klub Eredivisie Belanda
Jan Lammers memulai kariernya dengan menimba ilmu di salah satu klub Eredivisie Belanda (kasta tertinggi sepak bola Belanda), yakni De Graafschap.
Jan Lammers pun promosi ke De Graafschap U-19 dari tim U-17 pada bulan Juli 2012. Hanya butuh dua tahun, untuk Jan Lammers promosi ke skuat utama.
Masuk skuat senior di usia 19 tahun, saat itu De Graafschap masih berada di kasta kedua Liga Belanda, Jupiler League, dan Jan Lammers berhasil mendapat sebanyak 8 kali bermain.
Ketika promosi ke Eredivisie, De Graafschap malah semakin ogah berjudi memainkan Jan Lammers. Dengan hanya lima penampilan dimainkan Lammers pada Eredivisie musim 2015/16 lalu.
De Graafschap kembali terdegradasi pada akhir musim 2015/16 dan kembali ke Jupiler League, dengan hanya mampu mengakhiri Eredivisie di urutan ke-17.
2. Jadi Sosok Penting di Klub Belanda
Setelah De Graafschap degradasi dan kembali bermain di Jupiler League pada musim 2016/17, Jan Lammers mulai sering dimainkan di jantung pertahanan.
Musim tersebut, dia memainkan sebanyak 28 pertandingan, dengan mencetak dua gol dan catatan waktu lebih dari 2 ribu menit di atas lapangan.
Penampilannya yang konsisten di jantung pertahanan, membuat klub lain berminat kepada Jan Lammers, dan dia akhirnya pindah di musim panas 2017 ke RKC Waalwijk dengan status bebas transfer.
Bermain di RKC Waalwijk, Jan Lammers sempat bermain untuk tim U-21 sebanyak dua kali. Namun, dia kembali bisa meyakinkan pelatih tim untuk memberinya kesempatan.
Di sana, Jan Lammers pun cukup sering diandalkan dengan total 39 penampilan di semua kompetisi, dan sudah mencetak dua gol dan dua assist sejak pindah 2017 lalu.
3. Pernah Berada di Titik Terendah Karier
Meski masih muda, Jan Lammers ternyata sudah pernah mengalami masa-masa pahit dalam kariernya. Yang diyakini, adalah titik terendah dalam karier profesionalnya.
Yaitu saat Jan Lammers mengalami cedera kepala saat pertandingan Eredivisie antara Ado Den Haag vs De Graafschap, pada Oktober 2015 lalu.
Di tengah pertandingan tersebut, tepatnya menit ke-49, Jan Lammers terjatuh tersungkur usai bertabrakan dengan penyerang Ado Den Haag dan membuat pertandingan harus dihentikan sementara waktu.
Dua menit berselang, akhirnya Jan Lammers tidak dapat melanjutkan pertandingan dan ditarik keluar pada menit ke-51.
Setelah pertandingan tersebut, diagnosa dokter tim pun melarang Jan Lammers bermain untuk waktu yang sangat lama. Dia absen sejak Oktober 2015 dan baru kembali pada Juli 2016, yang berarti sisa musim tersebut dia tidak bermain lagi.
Melewatkan 29 pertandingan De Graafschap karena mengalami cedera parah di usia yang masih sangat muda, tentu menjadi titik terendah Jan Lammers.
Namun, hal tersebut tidak membuatnya patah semangat dan kembali menjadi andalan De Graafschap di musim berikutnya. Semoga saja, mental kuat Jan Lammers bisa membawa Borneo FC menjadi pesaing kuat di Liga 1 musim depan.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Bursa Transfer Lainnya Hanya di INDOSPORT