Akmal Minta Satgas Periksa Uang Seribu Dollar yang Dianggarkan PSSI
INDOSPORT.COM – Salah satu voters membocorkan jika ada sejumlah uang dalam pertemuan sebelum Kongres PSSI 2019 yang digelar di Bali beberapa hari lalu. Itu terungkap ketika acara Mata Najwa mendengarkan rekaman pengakuan dari salah satu voters.
Pada pertemuan itu, voters diyakini mendapatkan seribu dollar Singapura atau setara dengan Rp10 juta untuk menandatangani surat mosi tidak percaya untuk Edy Rahmayadi.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah voters telah menyusun rencana untuk menjatuhkan Edy Rahmayadi dari kursi Ketua Umum PSSI. Ia mengungkapkan ada tiga skenario untuk menggulingkan Edy Rahmayadi.
Dirinya juga mengungkapkan jika ada tiga skenario untuk menjatuhkan Edy Rahmayadi. Pertama, Edy mentakan mundur diri. Kedua, jika Edy tak mundur, maka para voters akan berpidato dengan tujuan menanyakan setuju atau tidak tentang kepetusan itu.
Terakhir, melalui surat mosi tidak percaya yang telah ditandatangani. "Teman-teman mengambil langkah itu, untuk mengajukan mosi tidak percaya, suratnya sudah jadi, hanya intinya, mosi tidak percaya," ujarnya.
1. Akmal Marhali: Satgas Bisa Masuk
Dalam kasus ini, Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali menyarankan agar Satgas Antimafia Bola bisa masuk untuk mengetahui uang seribu dollar Singapura yang ada di dalam pertemuan sebelum Kongres 2019.
Namun, Gusti Randa menganggap bahwa uang tersebut diberikan bukan untuk menyuap voters untuk menggulingkan Edy Rahmayadi. Melainkan hanya menggantikan ongkos para voters yang hadir.
Meski Gusti randa berdalih uang tersebut hanya untuk operasional, namun hal itu cukup aneh bagi Akmal. Karena pihak tersebut membayar voters dengan dollar Singapura. Ini pun menjadi sedikit aneh.
“Satgas harus masuk di balik uang seribu dollar. Karena Indonesia kan pakai rupiah, kenapa harus pakai dollar Singapura? Ini duit darimana?,” ujar Akmal kepada INDOSPORT, Kamis (24/01/19).
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya di INDOSPORT