3 Hal yang Mengganjal Langkah Ezra Walian Gabung Timnas Indonesia U-22
INDOSPORT.COM - Kabar terbaru datang dari Ezra Walian yang berkarier di sepak bola Eropa. Di mana dirinya tidak diizinkan klubnya, RKC Waalwijk untuk gabung Timnas Indonesia U-22.
Ezra Walian merupakan salah satu dari puluhan nama pemain yang dipanggil Indra Sjafri untuk persiapan Timnas Indonesia U-22 di Piala AFF U-22 2019.
Sejak dipanggil, Ezra Walian memang belum terbang ke Tanah Air dan masih membela RKC Waalwijk. Hingga baru-baru ini, dia dipastikan tidak dapat membela Timnas Indonesia U-22.
Kepastian Ezra Walian tidak bisa membela Timnas Indonesia U-22 dikonfirmasi langsung oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), lewat Sekjen Ratu Tisha.
"PSSI sudah menerima surat balasan dari Lechia Gdanks dan RKC Waalwijk bahwa Egy dan Ezra tidak dilepas ke Timnas Indonesia U-22. Dua pemain ini masih dibutuhkan oleh klubnya masing-masing," ucap Sekjen PSSI Ratu Tisha.
Namun, tidak perlu geram dengan keputusan pemilik klub tak memperbolehkan Ezra Walian main untuk Timnas Indonesia U-22.
Oleh karena itu, INDOSPORT sudah merangkum setidaknya tiga hal yang mengganjal langkah Ezra Walian gabung Timnas Indonesia U-22.
1. 1. Status Ezra Walian di RKC Waalwijk
Alasan pertama, mari kita lihat status yang dimiliki oleh Ezra Walian di RKC Waalwijk untuk musim 2018/19. Yaitu, Ezra hanyalah pemain pinjaman.
Dilihat dari Transfermarkt, Ezra Walian bergabung dengan RKC Waalwijk dari Almere City pada bursa transfer musim panas sepak bola Eropa tahun 2018 lalu.
Seperti pemain kebanyakan yang tak mampu menembus skuat di klub sebelumnya, Ezra dipinjamkan ke RKC Waalwijk bertujuan mencari menit bermain.
Mungkin, ini alasan kuat yang pertama kenapa RKC Waalwijk melarang Ezra Walian untuk membela Timnas Indonesia U-22 di Piala AFF U-22 2019.
2. 2. Pelapis Striker Utama
Alasan kedua adalah peran yang dimiliki oleh Ezra Walian di skuat RKC Waalwijk sejauh musim 2018/19 ini. Di mana dia adalah pelapis striker utama.
Untuk posisi penyerang tengah, RKC Waalwijk sebenarnya menempatkan Roland Bergkamp sebagai opsi pertama. Dengan catatan 15 penampilan dan baru mencetak satu gol.
Pelapis Bergkamp untuk pos penyerang tengah ternyata hanyalah Ezra Walian. Hal ini terlihat dari jumlah penampilan dua penyerang tengah lainnya.
Ezra Walian tercatat 20 kali masuk dalam skuat utama RKC Waalwijk, dengan bermain sebanyak 11 kali dan baru mencetak satu gol.
Setelah Ezra, ada Mario Bilate yang hanya masuk skuat tujuh kali, dengan tujuh penampilan dan mengemas tiga gol.
Dari statistik ini, bisa dilihat bahwa Ezra Walian sebenarnya merupakan salah satu alternatif Pelatih RKC Waalwijk, Fred Grim di lini depan.
3. 3. Bukan FIFA Match Day
Alasan terakhir, yang paling masuk akal usai keputusan RKC Waalwijk melarang Ezra Walian gabung Timnas Indonesia U-22 adalah kompetisi yang akan diikuti, yaitu Piala AFF U-22 2019.
Oktober 2018, kabar resmi soal Piala AFF masuk dalam kalender FIFA, atau kerap disebut FIFA Match Day membuat Timnas Indonesia sumringah.
Hal ini membuat para pemain yang berlaga di luar negeri bisa membela Timnas Indonesia, karena klub tidak diperbolehkan melarang pemainnya untuk mengikuti laga bertajuk FIFA Match Day.
Namun, kasus Ezra Walian saat ini sedikit berbeda. Di mana Piala AFF yang masuk kalender FIFA itu hanya untuk level senior.
Oleh karena itu, Piala AFF U-22 2019 mendatang bukan kompetisi yang terhitung sebagai FIFA Match Day. Dan sah-sah saja jika RKC Waalwijk melarang Ezra gabung Timnas Indonesia U-22.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola dan Informasi Seputar Timnas Indonesia U-22 di INDOSPORT