Jelang AFF U-22, Mari Mengenang Duel Terdramatis Malaysia vs Indonesia di Piala Tiger 2004
INDOSPORT.COM – Tak terasa sebentar lagi Piala AFF U-22 2019 akan segera dimulai di Kamboja pada 17 Februari. Salah satu musuh besar Timnas Indonesia yaitu Malaysia ternyata tergabung dalam grup yang sama yaitu grup B, tentu itu akan menjadi duel klasik yang patut ditunggu.
Namun sebelum menyaksikan duel panas antara Timnas Indonesia vs Malaysia di Piala AFF U-22, ada baiknya untuk melihat kembali duel terdramatis antar dua negara itu di tahun 2004. Kala itu kedua tim bertemu di semifinal Piala Tiger dan terjadilah duel terdramatis di Kuala Lumpur.
Timnas Indonesia sendiri datang ke ajang sepak bola paling bergengsi di Asia Tenggara, Piala Tiger 2004 (sekarang ganti nama jadi Piala AFF) dengan semangat baru. Pasalnya Timnas Indonesia ditangani oleh pelatih yang membawa Thailand menjadi juara Piala Tiger 2000 dan 2002 yaitu Peter White.
Oleh karena itu, ada semangat baru jika Peter White dapat membawa Timnas Indonesia menjadi juara Piala Tiger untuk pertama kalinya. Peter White merespons keinginan masyarakat Indonesia untuk menjadi juara dengan kebijakan yang sangat tak lazim.
Kebijakan itu adalah memainkan sejumlah pemain muda pada saat itu, Peter White berkilah ingin membangun fondasi Timnas Indonesia. Alhasil sejumlah pemain muda seperti Boaz Solossa (18 tahun), Syamsul Bachri (21 tahun), Hamka Hamzah (20), dan Firman Utina (22) coba diorbitkan.
Siapa sangka, permainan Timnas Indonesia dengan sejumlah pemain muda dan pelatih barunya justru benar-benar mampu tampil meyakinkan. Bayangkan Timnas Indonesia mampu menjadi juara grup A dengan tanpa kebobolan termasuk, menggasak Vietnam di Hanoi dengan skor 3-0.
1. Kalah di Jakarta Buat Duel di Malaysia Sangat Panas
Timnas Indonesia lolos ke semifinal untuk bertemu dengan Malaysia dalam pertandingan dua leg. Indonesia yang berstatus sebagai juara grup mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah terlebih dahulu pada 28 Desember 2004.
Barulah pada 3 Januari, ganti Malaysia yang menjamu Timnas Indonesia di Kuala Lumpur. Pada leg pertama sendiri, Timnas Indonesia yang begitu perkasa di babak grup ternyata harus mengalami nasib yang anti klimaks.
Bagaimana tidak, Timnas Indonesia yang unggul cepat pada menit ke-6 melalui Kurniawan Dwi Yulianto tenyata harus alami kekalahan untuk pertama kalinya. Penyebabnya adalah pemain Malaysia bernomor 10 bernama Liew Kit Kong.
Pemain yang identik dengan rambut kuncir kuda bak legenda Italia, Roberto Baggio itu tampil begitu gemilang dan sangat dominan atas Timnas Indonesia. Liew Kit Kong saat itu berhasil mencetak dua gol yang membuat Malaysia membalikkan kedudukan untuk unggul 2-1 atas Timnas Indonesia.
Dengan kemenangan itu, para pemain Malaysia justru merasa benar-benar terintimidasi oleh para suporter Timnas Indonesia. Bahkan para pemain Malaysia saat itu tidak berani untuk keluar dari stadion karena merasa benar-benar terancam keselamatannya.
Apapun itu, Timnas Indonesia ketika itu sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi leg kedua di Kuala Lumpur dengan misi yang tak mudah. Tertinggal 1-2 dan harus bermain tandang benar-benar membuat posisi Timnas Indonesia saat itu benar-benar terjepit.
2. Babak Pertama untuk Malaysia
Pertandingan leg kedua semifinal Piala Tiger 2004 antara Malaysia vs Timnas Indonesia yang dipimpin oleh wasit Kunsuta Chaiwat dari Thailand pun dimulai. Timnas Indonesia langsung tampil menyerang dengan mengurung lini pertahanan Malaysia.
Beragam peluang pun didapatkan oleh Timnas Indonesia untuk segera memperkecil kedudukan dan membuat pertandingan menjadi lebih mudah. Namun keasyikan menyerang justru membuat lini pertahanan Timnas Indonesia begitu kosong.
Hingga akhirnya Timnas Indonesia harus kecolongan melalui Muhamad Khalid Jamlus di menit ke-28. Sontak Stadion Bukit Jalil seketika bergemuruh luar biasa karena para pendukung Malaysia mengetahui satu kaki tim kesayangan telah mencapai final.
Malaysia unggul agregat 3-1 atas Timnas Indonesia di Stadion Bukit Jalil yang membuat posisi skuat asuhan Peter White semakin sulit. Apalagi permainan Timnas Indonesia saat itu tidak berkembang karena pertahanan yang sangat kuat dari Malaysia.
Timnas Indonesia benar-benar menderita di babak pertama dengan tidak mampunya meladeni permainan solid Malaysia yang digalang oleh Liew Kit Kong. Alhasil, babak pertama berakhir dengan skor 1-0 untuk Malaysia.
3. Aksi Heroik Kurniawan Dwi Yulianto di Babak Kedua
Di babak kedua, Peter White melakukan pergantian pemain yang sangat krusial dengan memasukkan Kurniawan Dwi Yulianto menggantikan Ismed Sofyan. Masuknya pemain yang dijuluki Si Kurus membuat serangan Timnas Indonesia lebih bervariasi dan hidup.
Hasilnya, Kurniawan Dwi Yulianto langsung membawa sebuah gol perdana Timnas Indonesia pada menit ke-59. Dirinya berhasil memanfaatkan kelengahan barisan pertahanan Malaysia yang tidak bisa menandingi kecepatan Kurniawan.
Selepas itu, alur permainan menjadi milik Timnas Indonesia yang terus menguasai bola untuk mengejar ketertinggalan. Akhirnya Charis Yulianto berhasil membuat gol melalui sundulan yang memanfaatkan sepak pojok Boaz Solossa di menit ke-74.
Timnas Indonesia semakin bersemangat dan terus menggempur pertahanan Malaysia yang tampak sedang goyah akibat ditekan terus. Gol ketiga pun tercipta melalui Ilham Jaya Kesuma memanfaatkan kemelut pada tiga menit setelah gol Charis.
Malaysia yang sudah dalam kondisi tertinggal langsung keluar menyerang untuk memberikan perlawanan kepada Timnas Indonesia. Akan tetapi justru Boaz Solossa memanfaatkan itu untuk mencetak gol keempat karena lini pertahanan Malaysia benar-benar lowong.
Skor 4-1 pun berakhir yang membuat Timnas Indonesia lolos ke final Piala Tiger untuk berjumpa dengan Singapura. Selain itu, skor 4-1 juga menjadi bukti kehebatan untuk membalikkan kedudukan di Kuala Lumpur dalam laga terdramatis Malaysia vs Timnas Indonesia seperti yang pernah diungkap Ismed Sofyan.
“Dulu namanya masih Piala Tiger. Kita kalah di Jakarta. Tapi kita berhasil membalikan keadaan dan menang besar di Malaysia. Kenangan itu yang terus saya ingat jika ada pertandingan melawan Malaysia,” ujar Ismed Sofyan kepada INDOSPORT.
Terus Ikuti Perkembangan Seputar Timnas Indonesia dan Berita Sport Lainnya di INDOSPORT.COM.