Salut! 3 Tim Kuat Ini Tak Mata Duitan di Piala Presiden
INDOSPORT.COM - Gong Piala Presiden 2019 segera berbunyi pada Sabtu (2/3/19) sore nanti. Sebanyak 20 klub berpartisipasi dalam turnamen bertajuk pramusim ini, dengan perincian 18 tim Liga 1 2019 plus dua kontestan Liga 2 2019.
Meski hanya berlabel pramusim, Piala Presiden mampu menawarkan atmosfer kompetitif layaknya kejuaraan resmi. Peserta berlomba-lomba mengejar trofi juara lantaran tergiur nominal hadiah yang tergolong besar.
Tahun lalu, juara Piala Presiden, yakni Persija Jakarta, berhak mengantongi uang senilai 3,3 miliar rupiah. Jumlah ini mengalami kenaikan signifikan dibandingkan dua edisi terdahulu yang 'cuma' tiga miliar rupiah.
Iming-iming hadiah besar memang menarik. Tengok saja tahun lalu ketika Persija dan Bali United yang notabene mewakili Indonesia di ajang Piala AFC 2018 justru kelihatan condong mementingkan Piala Presiden, sampai-sampai sengaja menyimpan pemain (Bali United).
Namun, toh tak semua tim bertingkah 'mata duitan'. INDOSPORT menemukan setidaknya ada tiga klub papan atas yang justru tak serius, bahkan terkesan asal-asalan di Piala Presiden. Siapa saja mereka?
1. Barito Putera
Barito Putera barangkali bukan termasuk dalam jajaran tim kuat tradisional di Liga Indonesia. Namun, klub asal Banjarmasin ini belakangan menjelma sebagai langganan papan atas sejak dilatih Jacksen F, Tiago.
Selama dua musim terakhir, Barito muncul meramaikan persaingan juara Liga 1 dan seringkali menjadi batu sandungan bagi rival-rival kuat lainnya. Penampilan moncer mereka mengundang decak kagum, tapi anehnya performa ini tak berlaku di Piala Presiden.
Rizki Pora dkk. konsisten mentok di fase grup dalam dua edisi terakhir Piala Presiden. Padahal, lawan-lawan mereka bukanlah pesaing kuat di Liga 1.
Pada edisi 2017, Barito harus puas menempati posisi ketiga Grup C di bawah Sriwijaya FC dan Borneo FC. Setahun kemudian, giliran Mitra Kukar dan Kalteng Putra yang menyetop langkah mereka ke fase gugur.
2. Persipura Jayapura
Siapa berani meragukan kualitas Persipura di Liga Indonesia? Tim Mutiara Hitam selalu bisa konsisten meski belakangan mengalami penurunan seiring menuanya bintang-bintang lokal seperti Boaz Solossa, Ian Louis Kabes, dan Imanuel Wanggai.
Tiga tahun lalu, Persipura masih mampu menjuarai ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Sayangnya konsistensi Persipura tidak terlihat dalam dua gelaran Piala Presiden terakhir (2017 dan 2018).
Edisi 2017, Persipura hanya menempati peringkat ketiga Grup A. Boaz dkk. bahkan harus rela berada di bawah Persegres Gresik United yang notabene tim paling lemah sekaligus calon juru kunci abadi di klasemen Liga 1 2017.
Tahun berikutnya, Persipura bahkan tidak kelihatan di Piala Presiden. Tim kebanggaan masyarakat Papua ini mengundurkan diri setelah mempertimbangkan berbagai hal dan ingin fokus menatap kompetisi resmi.
3. PSM Makassar
"Kami memang tidak terlalu niat di Piala Presiden. Lihat saja nanti di Liga 1 karena pelatih memang menargetkan sukses di sana."
Kira-kira begitulah pernyataan dari Sekretaris PSM Makassar, Andi Widya Syadzwina, kepada awak INDOSPORT dua tahun lalu di Jakarta. Dia masih menjabat media officer klub ketika berbincang panjang lebar kala itu di The Park Lane Hotel, Kuningan.
Jawaban Wina tadi menanggapi pertanyaan soal keterpurukan PSM di Piala Presiden 2017. Pasukan Ramang mentok di fase grup dan cuma bisa memetik satu kemenangan atas Persiba Balikpapan, sisanya keok dari Persela Lamongan dan Persib Bandung.
Wina tidak asal bicara. PSM memang mengejar sukses di Liga 1. Iming-iming hadiah besar tak lantas membutakan mata pelatih dan para pemain untuk tampil serius di Piala Presiden.
PSM bahkan tampak lebih serius saat melakoni pemusatan latihan di Bali. Hasilnya terbilang memuaskan. Wiljan Pluim dkk. nyaris menjuarai Liga 1 andaikan tidak terpeleset menjelang akhir musim dan ditikung Bhayangkara FC.
Ketidak seriusan PSM berulang di Piala Presiden 2018. Lagi-lagi hanya satu kemenangan yang berhasil diraih atas Persib, sisanya takluk dari PSMS Medan dan Sriwijaya FC, dua tim yang notabene terdegradasi di pengujung Liga 1 2018.
Sebaliknya, hancur lebur di Piala Presiden tidak mempengaruhi laju PSM di Liga 1. Mereka kembali berstatus favorit meskipun akhirnya gagal juara akibat disalip Persija di pekan-pekan pamungkas.
Terus Ikuti Perkembangan Sepak bola Indonesia dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT