x

3 Kerugian Jika Liga 1 Menolak Amido Balde, Pemain Anyar Persebaya Surabaya

Sabtu, 23 Februari 2019 22:46 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Matheus Elmerio Giovanni
Amido Balde melakukan selebrasi usai cetak gol

INDOSPORT.COM - Persebaya Surabaya tengah dalam dilema usai pemain anyar mereka, Amido Balde dikabarkan tak masuk dalam verifikasi standar pemain asing Liga 1 Indonesia musim ini.

Diketahui sebelumnya jika PT LIB memberikan standar tinggi bagi pemain asing yang ingin berkarier di Liga 1, yakni para pemain tersebut harus melewati verifikasi strata kompetisi liga berdasarkan zona konfederasi di kompetisi sebelumnya.

Polemik pun muncul pada diri Amido Balde, di mana pemain berusia 28 tahun tersebut terakhir kali memperkuat tim asal Libya, Al-Nasr Benghazi.

Baca Juga

Libya sendiri masuk dalam konfederasi sepak bola Afrika (CAF), dan celakanya tim Liga 1 hanya mengizinkan mengontrak pemain dari konfederasi CAF yang berasal dari strata satu kompetisi negara Tunisia, Mesir, Republik Kongo, Aljazair, dan Sudan.

Andai peraturan tersebut tetap berjalan, tentu akan sangat merugikan bagi Persebaya yang kehilangan mesin gol mereka. Tak hanya Bajul Ijo, beberapa kerugian pun akan dirasakan Liga 1 dan PSSI jika mereka mendepak Amido Balde musim depan.

Berikut INDOSPORT coba merangkum 3 kerugian jika Liga 1 menolak Amido Balde, pemain anyar Persebaya Surabaya yang tak lolos verifikasi.


1. Berkurangnya Pesaing Top Skor

Amido Balde melakukan selebrasi dan disusul oleh rekan satu tmnya

Kehilangan Amido yang menjadi mesin gol Persebaya Surabaya saat ini, tentu akan membuat persaingan top skor musim depan semakin berkurang.

Musim depan hampir dipastikan Liga 1 tak akan diperkuat David da Silva, yang memilih hengkang ke Liga Korea Selatan. Jika Amido tak diizinkan, maka persaingan topskor hanya akan diisi muka-muka lama seperti Rakic, Ezechiel N'Douassel dan Marko Simic.

Pada gelaran Kratingdaeng Piala Indonesia 2018 kali ini saja, Amido Balde yang pernah memperkuat Celtic di Liga Skotlandia tersebut telah menjadi top skorer dengan torehan 10 gol.


2. Menurunnya Citra Liga Indonesia

Selebrasi Amido Balde dan Rendi Irwan

Dengan mendepak Amido Balde dari Liga Indonesia, sedikit banyak akan menurunkan citra Liga Indonesia minimal di mata para pendukung sepak bola dalam negeri.

Sebab pemain yang mampu tampil trengginas di laga debut, harus tersingkir lantaran pengalaman di kompetisi sebelumnya yang tak memenuhi standar verifikasi.

Berbanding terbalik dengan beberapa pemain berlabel bintang yang sempat didatangkan klub Liga 1, padahal di musim sebelumnya sang pemain berstatus pengangguran alias tak mempunyai klub.

Parahnya, pemain berlabel bintang yang didatangkan hanya mengandalkan pengalaman main di kompetisi Eropa di masa jayanya tersebut, tak mampu tampil impresif bahkan melempem kala berlaga di Liga 1.


3. Kembali Memunculkan Perselisihan Persebaya vs PSSI

Ribuan Bonek menyambut kedatangan Persebaya Surabaya U-17 setelah berhasil juara di Piala Soeratin U-17. Minggu (10/02/19).

Kerugian terakhir jika Liga 1 nekat mendepak Amido Balde adalah, kembali munculnya api perselisihan antara Persebaya Surabya dan induk sepak bola tertinggi Indonesia (PSSI).

Seperti diketahui sebelumnya, PSSI dan Persebaya sebelumnya sempat berselisih hingga membuat tim kebanggaan warga Jawa Timur tersebut terdegradasi dan memulai laga dari kasta kedua Liga Indonesia.

Bahkan perselisihan semakin memanas saat PSSI dinilai lamban, dalam menangani kisruh Transfer Matching System (TMS) yang terjadi antara Persebaya Surabaya dan Bhayangkara FC musim 2017 lalu.

Baca Juga

Jika induk sepak bola tertinggi tersebut kembali melakukan hal yang mungkin memberikan kerugian pada Persebaya, bukan tak mungkin rasa kecewa dan emosi pendukung Bajul Ijo terhadap PSSI kembali muncul.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Persebaya Surabaya dan Kratingdaeng Piala Indonesia 2018 Lainnya Hanya di INDOSPORT

Persebaya SurabayaPSSIKratingdaeng Piala IndonesiaLiga IndonesiaTRIVIAAmido Balde

Berita Terkini