Media Vietnam Beri Contoh kepada Indonesia Cara Naturalisasi Pemain yang Baik
INDOSPORT.COM – Media berita olahraga kenamaan asal Vietnam, Bongda.com, memberikan contoh kepada Indonesia mengenai cara naturalisasi pemain yang baik.
Mereka menanggapi soal kesuksesan negaranya bisa berprestasi di level klub dan tim nasional tanpa kehadiran pemain naturalisasi.
Hal itu berangkat dari banyaknya pemain naturalisasi yang mulai membludak di Timnas sepak bola Indonesia. Jumlah pemain naturalisasi di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun menyamai Filipina.
Bongda sesungguhnya tidak menampik jika Vietnam pernah menjadi negara yang paling banyak melakukan naturalisasi pemain di Asia pada tahun 2011.
Akan tetapi, Vietnam mulai mengurangi penggunaan pemain asing serta naturalisasi sejak musim 2015 dan menggenjot pembinaan pemain usia muda lewat akademi mulai tahun 2007.
1. Naturalisasi di Vietnam
Era sepak bola profesional Vietnam baru dimulai pada tahun 2000. Kala itu, mereka memberlakukan regulasi penggunaan 4 pemain asing.
Klub bernama Dong Tam Long An menjadi tim Vietnam pertama yang mendatangkan pemain asing. Kiper asal Brasil, Fabio dos Santos merupakan pemain asing pertama yang direkrut oleh klub Vietnam.
Kesuksesan Santos bersama Dong Tam Long An hingga membawa klub tersebut juara dan naik kasta membuat banyak klub lain mengikuti jejak Dong Tam Long An untuk memboyong pemain asing, terutama di posisi striker.
Santos (yang sekarang bernama Phan Van Santos) yang bersinar di V-League lantas mendapatkan status naturalisasi pada tahun 2007.
Ada pula pemain asal Thailand yang ditawari naturalisasi agar bisa bertahan di klub Hong Anh Gia Lai (HAGL) demi mengakali regulasi pemain asing.
Sejak tahun 2010, VFF (PSSI Vietnam) menetapkan regulasi 3 pemain asing dan 1 pemain naturalisasi. Aturan tersebut nyatanya tidak terlalu laku sebab 4 sampai 6 tim V-League tidak ada yang menggunakan pemain naturalisasi.
Vietnam banyak menaturalisasi pemain asing yang berprestasi di V-League, seperti Huynh Kesley (tops skor National Championship 2005), De Merlo (4 kali top skor V-League dan pencetak gol tertinggi ketiga dalam sejarah V-League), dan Hoang Vu Samson (top skor sepanjang masa V-League).
2. Awal Kesuksesan Vietnam
Semenjak adanya krisis di Vietnam, klub mulai memotong penggunaan pemain asing dan lebih mempercayakan pemain lokal mereka.
Bukannya petaka, keberuntung justru disebut datang menghampiri Vietnam. Krisis tersebut justru memberi peluang bagi pemain lokal untuk bersinar di liga bahkan hingga tim nasional.
Buktinya, mereka justru bisa meraih gelar juara Piala AFF 2007 dan terakhir 2018. Salah satu alasannya ialah karena Vietnam membatasi penggunaan pemain asing dan naturalisasi.
Selain itu, Bongda mengklaim Vietnam juga turut mendorong pembinaan pemain usia muda lewat pengembangan akademi yang serius sejak 2007.
VFF tidak memaksimalkan kehebatan pemain naturalisasi sebagai senjata utama dan tulang punggung negara. Mereka lebih memilih mengalirkan uang untuk akademi yang benar-benar berkualitas untuk melahirkan bakat muda yang kelak menjadi pilar tim nasional.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Internasional dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM