Peraturan Ribet yang Harus Diikuti Persija Jakarta Jika Gabung ke Liga Australia
INDOSPORT.COM - Klub Liga 1 2019, Persija Jakarta baru-baru ini dirumorkan dengan kemungkinan menjadi peserta undangan ke Liga Australia (A-League), lantas seperti apa peraturannya?
A-League saat ini dihuni 11 tim setelah Western Sydney Wanderers memutuskan bergabung pada musim 2019/20 mendatang.
Pada musim 2020/21, Macarthur FC siap menambah daftar peserta A-League. Federasi Sepak Bola Australia (FFA) juga telah menerima tawaran dari klub di wilayah Canberra, Tasmania, dan Wollongong.
Pemilik klub Perth Glory FC, Tony Sage, merespons positif wacana tersebut. Meski begitu, Sage mempunyai pandangan untuk lebih melebarkan pasar A-League ke luar negeri
“Saya tidak melihat perluasan cakupan A-League di beberapa kota Australia (akan memberikan keuntungan), karena kami saat ini berada di ‘titik jenuh’”, kata Sage seperti dilansir dari laman berita olahraga BBC.
“Tapi jika kami punya satu tim di Jakarta, Manila, Kuala Lumpur, dan Singapura, itu akan menambah jumlah penonton mencapai 400 juta orang."
Melihat pemilik klub Perth Glory tersebut mengatakan Jakarta, tentu saja yang terlintas di benak para pecinta sepak bola Indonesia adalah Persija Jakarta.
Namun, apakah semuanya mungkin untuk Persija mengikuti A-League? Lantas bagaimana peraturan yang terdapat di kompetisi kasta tertinggi Australia itu? Berikut INDOSPORT bahas untuk Anda.
1. Peraturan Ribet A-League yang Harus Diikuti Persija
Dengan Persija Jakarta juga memiliki Jakmania sebagai salah astu basis suporter sepak bola terbesar di Indonesia, tentunya mengundang Macan Kemayoran akan menjadi keuntungan tersendiri untuk A-League.
Apalagi menurut pernyataan dari Pemilik klub Perth Glory FC, Tony sage dirinya menjelaskann bahwa wacana mengundang klub-klub luar negeri bertujuan untuk melebarkan pasar A-League.
Tapi harus diketahui, bahwa peraturan panjang dan ribet bakal dihadapi Persija Jakarta jika memang nantinya bergabung dengan A-League di masa mendatang.
Hampir sama seperti Liga Polandia, Ekstraklasa, A-League juga memiliki format regular season dan final series. Di mana pemuncak klasemen dari reguler season belum tentu juara, karena masih diadu dengan lima tim lainnya di peringkat enam besar.
Seperti yang dilansir dari a-league.com, format kompetisi reguler season akan membuat masing-masing tim memainkan 27 pertandingan dengan kedua tim akan saling bertemu sebanyak tiga kali dalam satu musimm.
Posisi klub di klasemen regular season juga ditentukan sebagai berikut:
- Berdasarkan klub yang memiliki poin tertinggi sepanjang musim
- Jika ada dua klub atau lebih memiliki poin yang sama, berikut kriteria yang berlaku untuk menentukan posisi mereka:
- Perhitungan selisih gol
- Menghitung jumlah gol yang dicetak
- Jumlah poin dalam pertandingan antara klub-klub yang terkait
- Perhitungan selisih gol dalam pertandingan antara klub-klub yang terkait
- Jumlah kartu merah paling sedikit
- Jumlah kartu kuning paling sedikit
Setelah melewati semua aturan untuk penentuan posisi klub di klasemen akhir regular season, akan diambil enam besar saja untuk lanjut ke final series A-League.
Akan ada tiga pekan untuk memainkan final series A-League, dengan pekan pertama dimainkan dua pertandingan. Pertandingan A untuk peringkat tiga dan enam, sementara pertandingan B untuk klub peringkat empat dan lima.
Setelah itu, lanjut ke pekan kedua di mana juga ada dua pertandingan yang pada tahapan ini sudah disebut sebagai babak semifinal. Di sini makin ribet lagi dan harus benar-benar disimak.
Akan ada dua pertandingan semifinal, dengan laga C akan mempertemukan peringkat satu klasemen regular season menghadapi peringkat terendah yang memenangkan pertandingan A dan B di pekan sebelumnya.
Sementara pertandingan semifinal satunya lagi mempertemukan peringkat kedua dari regular season dengan peringkat tertinggi yang memenangkan pertandingan A dan B.
Barulah pada pertandingan final, dua tim yang memenangkan laga C dan D akan saling dipertemukan untuk memperebutkan trofi A-League.
Jika melihat musim 2018/19, yang memenangkan A-League adalah Sydney FC lewat babak adu penalti dengan waktu 90 menit normal berakhir imbang tanpa gol.
Melihat segala peraturan ribet yang dimiliki A-League dan musim 2019/20 segera bergulir pada Oktober mendatang, nampaknya jika Persija Jakarta jadi bergabung, tidak akan dalam waktu dekat. Perlu waktu untuk mempelajari dan beradaptasi.