4 Alasan Gareth Bale Lebih Baik ke Inter Milan daripada ke China
INDOSPORT.COM - Meski tampil impresif di laga pramusim, posisi Gareth Bale masih tak aman di Real Madrid. Bahkan, kepindahannya ke Chinese Super League masih bisa terjadi.
Juru taktik Madrid, Zinedine Zidane memang sudah beberapa bulan lalu mengatakan jika Bale tak masuk dalam rencananya di musim 2019/20 ini.
Kabar terakhir mengatakan jika ada dua klub dari China yang bermain di Chinese Super League (CSL) yang bersedia menampung Gareth Bale.
Mereka adalah Shanghai Shenua, Jiangsu Suning dan Beijing Guoan, di mana tiga klub ini disebut-sebut berani menggaji pemain ber-KTP Walaes itu sebesar 1 juta poundsterling atau lebih dari Rp17 miliar di setiap pekannya.
Namun, negosiasi antara Real Madrid maupun pihak ketiga klub CSL tersebut hingga saat ini belum mengenai kata sepakat.
Di sisi lain, Bale sebenarnya masih bisa bermain di Inter Milan asalkan Real Madrid bersedia mengurangi harga jual sang pemain dan Bale juga harus mau gajinya lebih sedikit kala bermain untuk Inter Milan.
Jika di Real Madrid dirinya tidak diinginkan oleh Zinedine Zidane, maka berbeda dengan pelatih anyar Inter Milan, Antonio Conte yang sudah lama tertarik untuk mendatangkannya.
Bahkan, sejak Conte masih melatih di Chelsea pada musim 2016/17 hingga 2017/18, nama Bale selalu masuk dalam target mantan pelatih Juventus tersebut.
Nama Gareth Bale memang telah menurun lantaran dirinya yang rentan cedera, namun ada empat alasan mengapa dirinya disarankan agar memilih Inter Milan sebagai klub barunya. Apa saja itu? Berikut ulasannya:
1. Nama Baik Semakin Menurun
Jika Anda sedang berada di bawah performa dana nama baik sedang menurun, pastinya salah satu cara yang terbaik adalah tetap bersemangat agar bisa berada di titik tertinggi.
Harus diakui, negara China saat ini sepak bolanya sedang dalam tahap perkembangan, sehingga proses naik turun pasti akan terjadi di negara berjuluk Negeri Tirai Bambu tersebut.
Gareth Bale bukanlah dewa yang bisa langsung menaikkan sepak bola di China, pasti ia juga butuh waktu, untuk adaptasi dengan sepak bola di Asia.
Pencinta sepak bola sejati pastinya sudah tahu, jika kompetisi sepak bola di Serie A Italia jauh lebih baik ketimbang Chinese Super League yang baru mencuat namanya dalam beberapa tahun terakhir.
Kalaupun Bale menerima tawaran bermain di CSL, besar kemungkinan nama baiknya akan semakin menurun, bahkan meredup.
Ambil contoh beberapa nama pesepak bola seperti, Hulk, Oscar, Ramires, Carlos Tevez, Alexandre Pato, dan masih banyak lagi merupakan sejumlah nama yang dulunya pernah tenar dan direbutkan klub elite Eropa kini namanya perlahan mulai meredup.
Apalagi, Gareth Bale sudah berusia 29 tahun yang berarti telah masuk tahap akhir dari kariernya sebagai pesepak bola.
Tentu ia masih punya kesempatan untuk mengembalikan nama baiknya jika mampu menemukan performa terbaiknya di Serie A Italia ketimbang CSL.
Inter Lebih Berpeluang dari AC Milan
AC Milan dan Inter Milan saat ini benar-benar sedang berada dalam proses pembangunan untuk kembali ke masa kejayaan.
Jika dilihat di atas kertas, besar kemungkinan Inter lebih diunggulkan, apalagi mereka memiliki pelatih yang berpengalaman meraih gelar juara, Antonio Conte di dalamnya.
Conte juga pernah menjadi pemain sekaligus meraih kesuksesan sebagai pelatih bersama Juventus, sehingga jelas ia diyakini mampu memberikan kejayaan kembali bagi Nerazzurri.
Jika Gareth Bale bersedia untuk menerima ajakan Antonio Conte kali ini untuk bergabung jelas dirinya berpeluang meraih gelar di Negeri Spaghetty.
Bale juga bisa menjadi pembeda atau yang paling menonjol jika dibandingkan dengan pemain Inter lainnya, mengingat kecepatannya masih belum memudar
2. Gaji Besar Tak Menjamin
Andai Gareth Bale menolak tawaran dari Antonio Conte untuk bermain di Inter Milan dan ia memilih bermain di CSL, mungkin ia dapat sedikit berbangga karena menjadi pesepak bola bergaji tertinggi di dunia.
Hanya saja, apakah itu bisa menjamin kebahagiaannya sebagai pemain? Jelas tidak. mendapatkan gaji yang cukup, tapi bermain di kompetisi yang lebih dipandang di dunia sepak bola jelas lebih dianggap oleh pencinta sepak bola.
Apalagi, Bale masih harus adaptasi dengan kompetisi sepak bola China, ditambah ia memiliki beban berat sebagai pemain bergaji tertinggi di dunia, yang artinya dirinya harus membuktikan ia memang pantas digaji tinggi.
Karena jika tidak, maka bisa saja namanya akan semakin menurun terlebih jika klub yang menampungnya akan melepasnya secara cuma-cuma.
Happy Ending
Seperti yang sudah dibahas diatas, Gareth Bale saat ini sudah berusia 29 tahun yang artinya sudah memasuki tahap akhir dari kariernya sebagai pesepak bola.
Memang benar, Bale sudah tidak ada kesempatan untuk menyaingi Cristiano Ronaldo ataupun Lionel Messi dalam urusan gelar individu, bahkan ia juga bisa kalah tenar dengan nama-nama seperti Eden Hazard, Neymar, dan Kylian Mbappe.
Terlebih jika Gareth Bale bisa membawa Inter Milan menjadi juara Serie A, tentu namanya bisa melambung tinggi, mengingat tim yang bermarkas di San Siro itu terakhir juara di tahun 2010.