3 Alasan Striker yang ‘Ditakuti’ Vietnam Osas Saha Layak Bela Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM – Melihat penampilan mengesankannya di Shopee Liga 1 2019, striker Tira-Persikabo, Osas Saha, layak membela timnas Indonesia di putaran 2 Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Simon McMenemy telah memanggil 24 nama pemain untuk mengikuti pemusatan latihan jelang pertandingan dua kandang melawan Malaysia (05/09/19) dan Thailand (10/09/19).
Osas Saha yang belum lama memegang kewarganegaraan Indonesia pada 2018 lalu menjadi satu di antara 24 nama yang dipanggil ke timnas Indonesia.
Pemain berusia 32 tahun itu bersyukur mendapatkan panggilan timnas Indonesia. Osas Saha berjanji akan berusaha keras memberikan yang terbaik demi Merah Putih.
“Saya berterima kasih kepada masyarakat Indonesia, khususnya pelatih timnas Simon McMenemy. Saya tak menyangka bisa mendapatkan kesempatan ini,” ujar Osas Saha kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Rabu (14/08/19).
Osas Saha menjadi salah satu penggawa yang sukses menghantarkan Tira-Persikabo bertahan di puncak klasemen sementara Liga 1 2019 dengan rekor 13 pertandingan tak terkalahkan.
Media olahraga asal Vietnam, Dantri, bahkan menyebut Osas Saha sebagai pemain yang berbahaya bagi seluruh kontestan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G.
Selain itu, setidaknya ada tiga alasan lain Osas Saha layak membela timnas Indonesia. Berikut portal berita olahraga INDOSPORT mengulasnya untuk Anda.
1. Performa Menanjak
Sejak pindah dari Persija Jakarta, Osas Saha terus menunjukkan performa menanjak. Hal itu terlihat dari catatan golnya bersama Tira-Persikabo di Liga 1 2019 musim ini.
Ketika membela Persija Jakarta di paruh kedua Liga 1 2018, Osas Saha tampil di 13 pertandingan dengan catatan 2 gol dan 1 assist.
Catatan tersebut jauh di bawah penampilannya saat ini yang telah mengemas 9 gol dan 4 assists dari 15 pertandingan di pekan pertama.
Hebatnya, catatan gol Osas Saha merupakan yang tertinggi bila dibandingkan dengan dua striker lainnya yang dipanggil ke timnas Indonesia, Beto Goncalves (7) dan Ferdinand Sinaga (2).
Tidak hanya itu, Osas Saha baru sekali absen bersama Tira-Persikabo pada pekan ke-13 lalu menghadapi Barito Putera, Jumat (09/08/19). Osas Saha sampai saat ini tercatat telah mengemas 1.011 menit bermain.
2. Multiposisi di Lini Depan
Peningkatan performa Osas Saha tidak hanya terlihat dari catatan gol dan assist. Dimensi permainan Osas Saha di lini depan juga semakin luas.
Ketika membela Persija Jakarta, Osas Saha hanya bermain di dua posisi, yakni striker sayap kiri dan striker tengah. Ia tercatat lebih tajam saat bermain sebagai striker sayap kiri dengan catatan 1 gol dan 1 assist.
Saat membela Tira-Persikabo, dimensi permainan Osas Saha bertambah luas menjadi empat posisi. Tidak hanya mampu bermain di posisi striker tengah, kiri, dan kanan, Osas Saha juga bisa bermain di posisi nomor 10 atau posisi di belakang striker.
Osas Saha tercatat lebih tajam ketika bermain di posisi striker tengah dengan catatan 6 gol dan 2 assists. Keunggulan dalam bermain di banyak posisi lini depan tentu menjadi kesukaan bagi Simon McMenemy.
3. Role Model
Tidak hanya tajam dan mampu bermain di banyak posisi, Osas Saha juga merupakan pemain yang dapat menjadi role model bagi pemain sepak bola Indonesia yang lain.
Simon McMenemy telah beberapa kali mengatakan kalau ia mencari pemain yang dapat menjadi contoh atau panutan bagi yang lain. Terakhir, Simon mencoret Rizky Pora dari timnas Indonesia setelah menunjukkan perilaku tidak sportif di pekan ke-14 Liga 1 2019.
Osas Saha sejauh ini telah menjaga catatan hukuman kartunya. Ia tercatat baru menerima dua kartu kuning dan belum pernah absen karena akumulasi kartu.
Ini menjadi bukti profesionalitas Osas Saha di atas lapangan. Ia fokus menjalankan tugasnya sebagai pemain dan menjadi role model bagi pemain yang lain.