Profil Klub Liga 1 2020: PSIS Semarang, Penasaran dengan Target 8 Besar
INDOSPORT.COM - PSIS Semarang menjadi salah satu kontestan di Liga 1 2020 setelah musim lalu berhasil selamat dari jeratan degradasi meski hanya terpaut beberapa poin saja.
Kembali berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, PSIS masih penasaran dengan target finis di posisi delapan besar yang sempat mereka usung musim lalu.
Di Liga 1 2019, PSIS sebenarnya memiliki kesempatan untuk memenuhi targetnya karena di empat pertandingan terakhir bermain di hadapan publik sendiri di Stadion Moch Soebroto, Magelang.
Sayangnya, pasukan Bambang Nurdiansyah di dua pertandingan terakhir saat menghadapi Madura United dan Bhayangkara FC, Wallace Costa dkk. harus bertekuk lutut setelah dua laga tersebut berujung kekalahan.
Dua kekalahan ini membuat PSIS harus puas di finis posisi ke-14 dan gagal memenuhi target. Penasaran dengan target posisi delapan besar, manajemen klub kembali mengusungnya di Liga 1 2020, seperti diungkap oleh Yoyok Sukawi selaku Chief Executive Officer (CEO).
“Target itu momok bagi manajemen, musim lalu belum tercapai. Kami tak mungkin muluk-mulut target di atas 8 besar. Tahun ini sasaran masih sama, walaupun kualitas pemain kami kini lebih baik dari musim lalu,” tutur Yoyok Sukawi dalam launching tim di Stadion Citarum beberapa waktu lalu.
“Memang berat, kalau tim lain di awal kompetisi tinggal nyari pemain, lapangan tinggal nyewa, dan main tinggal bilang pengelolanya. Kalau PSIS tidak, rumah kami belum jadi. Mencari kantor juga sulit. Kontrak Stadion Citarum ini lebih mahal dari Makan Konate,” imbuhnya.
Selain itu, untuk merealiasikan target finis di posisi delapan besar, pemain-pemain PSIS akan mendapat suntikan aspek psikologis karena di tahun ini para pemain kembali berlatih di Semarang. Artinya, mereka akan lebih banyak didukung Snex maupun Panser Biru.
Berbeda dari musim lalu, saat ini setiap PSIS melaksanakan latihan di Lapangan Telo atau Stadion Citarum selalu dipadati suporter, sedangkan musim lalu suasana cukup hening karena tak ada teriakan suporter saat masih bermarkas di Magelang.
1. Bedah Taktik dan Skuat
Pemain-pemain yang kerap mengisi susunan starter seperti Jandia Eka, Hari Nur Yulianto, Fredyan Wahyu, dan Bruno Silva memang masih punya kontrak dengan PSIS sehingga manajemen tak pusing memagarinya.
Berbeda dengan Wallace Costa, Jonathan Cantillana, Finky Pasamba, dan Septian David Maulana. Kontrak mereka sempat habis selepas Liga 1 2019 sehingga manajemen sempat membuka renegosiasi untuk memperpanjang masa bakti pemain-pemain tersebut.
Dengan kondisi sekitar 90 persen pemain bertahan, pelatih Dragan Djukanovic tinggal memadukan antara muka lama dan pemain baru yang mayoritas pemain muda. Yoyok Sukawi pun menaruh kepercayaan tinggi kepada pemain muda baru dan pemain muda jebolan akademi klub.
“PSIS Semarang di 2019 itu starting elevennya sudah bagus, namun kali ini kami mencoba membuat kedalaman skuat dengan komposisi pemain muda. Mereka itu justru semangat bertandingnya tinggi,” ujar Yoyok Sukawi.
“Sebagai contoh pemain baru kami yakni Alfeandra Dewangga (pemain timnas Indonesia U-19). Usianya masih 19 tahun dan siap bersaing memperebutkan slot di starting eleven,” ungkap Yotok Sukawi.
Sama dengan Yoyok, Dragan Djukanovic juga percaya bahwa kombinasi pemain muda dan senior di timnya tetap mampu bersaing di Liga 1 tahun 2020.
“Saya puas dengan tim ini karena memiliki banyak pemain muda sarat talenta dan pemain yang bagus untuk bermain di Liga 1. Jadi tim ini memiliki masa depan yang baik dan memang butuh proses. Setelah ini saya percaya PSIS menjadi tim yang cukup disegani,” tuturnya.
Saat ini Djukanovic telah memiliki 32 pemain dengan tambahan beberapa muka baru seperti Flavio Beck Junior, Fandi Eko Utomo, Abanda Rahman, Muhammad Ridwan, dan Mahir Radja.
Walaupun secara regulasi setiap tim hanya boleh mendaftarkan 30 nama, nantinya pemain-pemain muda yang tidak didaftarkan tetap akan menjadi bagian PSIS Semarang di tim U-20. Perihal taktik dan strategi, dirinya enggan berbicara masalah itu.
“Saya pasti menyiapkan formasi khusus, namun tentu tak bisa disebutkan di sini,” beber mantan juru taktik Borneo FC tersebut.
Meski begitu, kemungkinan besar Djukanovic akan mengusung formasi 4-2-3-1 yang tak jauh beda dengan formasi Bambang Nurdiansyah musim lalu.
Di pos penjaga gawang, nama Jandia Eka tetap akan menjadi kiper nomor satu dengan empat pemain belakang musim lalu yang terbukti masih solid seperti Fredyan Wahyu, Safrudin Tahar, Wallace Costa, dan Frendi Saputra.
Sementara dua nama di tengah tampaknya tetap akan menjadi milik Finky Pasamba dan Jonathan Cantillana. Di depan, Bruno Silva akan menjadi ujung tombak dengan disokong tiga gelandang serang, yakni Hari Nur Yulianto, Septian David Maulana, dan Flavio Beck Jr.
Skuat sementara PSIS Semarang (per 6 Februari 2020):
Kiper: Jandia Eka Putra, Joko Ribowo, Muhamad Fadli, Yofandani Damai
Bek: Fredyan Wahyu, Safrudin Tahar, Wallace Costa, Frendi Saputra, M. Rio Saputro, Abanda Rahman, Alfeandra Dewangga, Riyan Ardiansyah, Yoga Adiatama, Aqsha Saniskara, Soni Setiawan, Pratama Arhan, Kartika Vedhayanto
Gelandang: Finky Pasamba, Jonathan Cantillana, Fandi Eko Utomo, Eka Febri, Septian David Maulana, Flavio Beck, Tegar Infanrie, Damas Damarjati, Mahir Radja
Penyerang: Bruno Silva, Hari Nur Yulianto, Komarodin, Andreas Ado, Riski Fajar, Adithya Jorry, Muhammad Ridwan.
2. Pelatih: Dragan Djukanovic
Nama Dragan Djukanovic memang baru kali ini mengisi pos pelatih PSIS, namun pemegang lisensi UEFA Pro ini telah menjadi bagian dari klub di beberapa pertandingan terakhir Liga 1 2019 saat menduduki jabatan Direktur Teknik.
Djukanovic mengaku akan membawa PSIS dengan permainan lebih menyerang di Liga 1 2020. Saat masih menukangi Borneo FC di ISC 2016 dan Liga 1 2017, pria asal Montenegro membawa Pesut Etam bermain cukup ofensif.
Di PSIS musim ini, ia akan dibantu muka-muka baru seperti Zarko Curcic (asisten pelatih), Imran Nahumarury (asisten pelatih), dr. Alfan Nur Asyhar (dokter tim), dan Sigit Pramoedya (fisioterapis).
Sementara staf ofisial musim lalu yang saat ini masih bersama PSIS Semarang membantu Dragan Djukanovic antara lainI Komang Putra (pelatih kiper), Emilio (pelatih fisik), dan Achmad Resal (asisten pelatih).
Bintang: Bruno Silva
Bruno Silva nampaknya tetap akan menjadi tulang punggung PSIS untuk membantu merealisasikan target finis di posisi delapan besar. Ketajamannya di lini depan akan kembali didukung dengan pemain-pemain lokal berkualitas seperti Septian David Maulana dan Hari Nur Yulianto.
Belum lagi ada nama Flavio Beck Jr. yang akan menjadi pelayan baru bagi Bruno Silva untuk mencetak gol demi gol di Liga 1 2020.
Salah satu keunggulan Bruno Silva lainnya yakni ia tak hanya bisa menjadi target man. Pemain berkepala plontos ini juga kerap memberi assist kepada rekan-rekannya yang posisinya lebih menguntungkan untuk mencetak gol.
Musim lalu, Bruno Silva mencetak empat gol dan empat assist untuk PSIS selama setengah kompetisi. Ia pun memiliki keinginan untuk lebih berkontribusi di tahun ketiganya membela Laskar Mahesa Jenar.