Tak Menghargai, Calon Presiden Barcelona Kritik Pedas Lionel Messi
INDOSPORT.COM - Keputusan kontroversial dibuat oleh Lionel Messi usai ingin pergi dari raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona. Calon pengganti presiden klub, Toni Freixa, layangkan kritik pedas kepada sang pemain karena dianggap tak ada rasa hormat.
Beragam masalah yang datang silih berganti ke kubu El Barca nampaknya sudah membuat Messi habis akan kesabaran. Bagaimana tidak? Mulai dari konflik internal dengan Eric Abidal, pemotongan gaji 70 persen imbas pandemi Corona, dan minimnya prestasi buatnya kian mantap untuk angkat kaki.
Puncaknya pun terjadi ketika gelar LaLiga Spanyol harus bepindah tangan ke Real Madrid dan ditambah hasil memalukan kala Bayern Munchen menghabisi Catalan 2-8, La Pulga pun langsung layangkan surat tinggalkan Blaugrana. Dianggap meninggalkan klub saat susah, calon pengganti Josep Maria Bartomeu, Freixa lantas beri kritikan menusuk.
"Saya tak terlalu mempermasalahkan tentang Lionel Messi yang ingin pergi karena segala suatu harus ada akhir. Apa yang terpenting saat ini ialah dia melakukan hal tersebut di saat yang kurang tepat, dan tanpa memberikan rasa hormat kepada klub," ucap Freixa dilansir laman Daily Mail.
"Jujur saya terkejut dan kecewa sebagai penggemar dari Barcelona, terlebih karena apa yang sudah Messi lakukan. Kontrak harus terpenuhi, dan apa yang harus Messi lakukan saat ini ialah membawa uang 700 juta euro (Rp12 triliun) sehingga bisa pergi," tambahnya lagi.
Penyataan dari Freixa ini sendiri masuk akal mengingat Azulgrana merupakan tim yang sudah membesarkan nama bintang asal Argentina itu hingga dikenal sekarang. Lebih hebatnya lagi, berbagai hak istimewa bahkan gaji tinggi secara eksklusif diberikan kepada La Pulga selama 16 tahun masa baktinya di tim utama.
Akan tetapi entah mengapa bak air susu dibalas air tuba, kebaikan dari Barca malah dibalas pengkhianatan Messi yang malah mau pergi saat klub mengalami kesulitan, baik dalam segi keuangan dan performa menjelang musim baru. Padahal klub sudah menghendaki adanya revolusi dengan memecat Eric Abidal dan Quique Setien.
Meski demikian usut punya usut, kukuhnya tekad bintang berusia 33 tahun itu untuk pergi tak lepas dari kebenciannya dengan Bartomeu yang dipercaya sebagai sumber masalah. Rasa muaknya pun kian bertambah ketika Ronald Koeman sulit diajak kerja sama hingga mengusir empat pemain inti sekaligus rekan Messi.
Tak heran karena beragam karut marut itu membuat batas kesabaran Lionel Messi habis dan memilih tinggalkan Barcelona bahkan sebelum bergulirnya LaLiga Spanyol. Punya tebusan tinggi, ia pun kini berharap klub besar seperti Manchester City atau PSG mau mengangkutnya.