Kalidou Koulibaly Adalah Jawaban dari Segala Pertanyaan Guardiola
INDOSPORT.COM – Musim 2019/20 menjadi musim yang akan buru-buru ingin dilupakan oleh Pep Guardiola. Bagaimana tidak, dengan skuat mewah bertabur bintang yang dimiliki oleh Manchester City, dirinya gagal mengantarkan trofi bergengsi ke Etihad.
Praktis hanya trofi Piala Liga Inggris yang menjadi satu-satunya trofi yang berhasil dibawa oleh Guardiola ke Etihad. Trofi yang tak pantas disandingkan dengan nama-nama mentereng seperti Ederson Moraes, Kevin De Bruyne, Bernardo Silva, Raheem Sterling, dan Sergio Aguero.
Padahal musim sebelumnya, di musim 2018/19, Man City tampil begitu dominan. Dominasi mereka bahkan mampu mengantarkan treble winners lokal (Liga Inggris, Piala FA, dan Piala Liga Inggris) ke Etihad.
Keperkasaan mereka bahkan gagal membuat Liverpool yang juga tampil sangat impresif gagal mendapatkan trofi di kancah domestik.
Namun keperkasaan yang pernah ditampilkan oleh Guardiola pada musim 2018/19 tersebut tak tampak di musim 2019/20. Mereka bahkan harus tertinggal jauh meskipun musim masih menyisakan belasan laga dan merelakan gelar juara Liga Inggris musim tersebut untuk jatuh ke tangan Liverpool.
Lini belakang The Citizens benar-benar payah pada musim itu. Cederanya Aymeric Laporte dan ketiadaan bek kelas dunia selain dirinya sebagai palang pintu adalah alasan kenapa momentum mereka hilang sejak awal musim.
Guardiola bahkan sampai bereksperimen dan menempatkan Fernandinho sebagai bek tengah. Eksperimen yang nyatanya tetap gagal membuat lini belakang mereka menjadi lebih solid dan tangguh.
Hilangnya Aymeric Laporte dan Ketiadaan Bek Kelas Dunia di Lini Belakang Man City
Aymeric Laporte adalah salah satu pemain kesayangan Pep Guardiola. Dirinya adalah alasan dibalik dominasi Man City di Liga Inggris selama 2 musim beruntun.
Hanya dia satu-satunya pemain kelas dunia yang ada di lini belakang Man City. John Stones dan Nicolas Otamendi yang angin-anginan serta Eric Garcia yang belum berpengalaman menjadikan lini belakang mereka tak setangguh saat dihuni oleh Laporte.
Pep Guardiola memang telah mendatangkan Nathan Ake untuk menambah amunisi di lini belakang. Namun, Ake bukanlah bek kelas dunia. Catatan statistik yang dimilikinya belum sebanding dengan catatan yang dimiliki oleh Laporte.
Dilansir dari laman Whoscored, Laporte memiliki rataan tekel 1,2 per pertandingan dan memiliki operan sukses mencapai 92,3 persen. Sementara Ake yang disebut-sebut bakal menjadi pengganti Laporte memiliki rataan tekel 1,1 per pertandingan dan hanya memiliki operan sukses 87,6 persen.
Dengan presentase operan sukses yang hanya ada di angka 87,6 persen, Ake jelas tidak terlalu bisa diandalkan untuk membangun serangan dari lini belakang seperti apa yang selalu ditampilkan oleh Laporte.
Guardiola mau tidak mau mesti mendatangkan 1 bek kelas dunia ke Etihad. Bek yang bisa menjadi tandem Laporte atau menggantikan perannya sebagai bek tengah kiri saat dirinya mesti absen karena cedera atau akumulasi kartu.
Dan sosok tersebut adalah sosok pemain yang memang telah lama dirumorkan bakal merapat ke Man City. Sosok tersebut ada di dalam diri Kalidou Koulibaly.
1. Koulibaly Adalah Jawaban Atas Segala Pertanyaan Guardiola
Dengan tinggi menjulang dan badan kekar yang telah mengintimidasi lawan bahkan sebelum mendekat dan melakukan duel, Koulibaly adalah salah satu ball playing defender terbaik di dunia saat ini.
Tak hanya mampu melakukan operan dan build up serangan dari lini belakang, Koulibaly juga terkenal tangguh dan sukar dilewati.
Dari laman Whoscored diketahui jika Koulibaly memiliki rataan tekel mencapai 2 per pertandingan dengan operan sukses mencapai 91,4 persen. Catatan yang menunjukkan jika dirinya tak hanya lihai dalam bertahan tetapi juga mumpuni ketika membangun serangan.
Catatan tersebut juga membuktikan jika dirinya mampu dengan mudah menjadi bek terbaik di Man City jika benar-benar didatangkan ke Etihad di bursa transfer musim panas ini.
Sudah seharusnya Pep Guardiola tak perlu ragu lagi dalam mendatangkan Koulibaly. Meskipun memiliki banderol sebesar 75 juta euro (1,3 triliun rupiah) dan telah berusia 29 tahun, tetapi dirinya akan menjadi pemain yang mampu menambal rapuhnya lini belakang Man City. Membuat kerja Ederson di bawah mistar menjadi sedikit lebih ringan.
Apalagi rumor yang mengatakan jika Eric Garcia akan kembali diboyong ‘pulang’ oleh Ronald Koeman ke Barcelona menjadikan lini belakang Man City bakal kehilangan salah satu bek mereka.
Sementara ini Man City diketahui belum melayangkan penawaran lagi untuk Koulibaly, meskipun Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis telah mempersilakan pemain andalannya itu untuk hengkang dari San Paolo.
“(Kalidou) Koulibaly akan segera pergi dari Napoli. Dirinya telah mendapatkan restu untuk meninggalkan San Paolo,” ujar De Laurentiis pada Canale 21.
Kedatangannya diprediksi akan kembali membawa Man City mendominasi Liga Inggris. Pengalamannya di Liga Champions bersama Napoli juga bisa membuat skuat asuhan Guardiola mampu berbicara lebih banyak di kompetisi paling elit seantero Eropa itu.
Lebih lanjut lagi, kedatangannya ke Etihad akan menjadi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam benak Guardiola. Dirinya juga tentu saja akan menjadi jawaban dari inkonsistensi lini belakang Man City sepanjang musim 2019/20 lalu.