Banjir Kalsel Capai 3 Meter, Markas Barito dan Martapura FC jadi Pengungsian
INDOSPORT.COM - Musibah banjir yang menimpa sebagian wilayah Kalimantan Selatan masih belum surut. Stadion Demang Lehman Martapura (SDL) kini difungsikan sebagai posko pengungsian sementara.
Hujan yang terus mengguyur secara merata di Kalimantan Selatan (Kalsel) menyebabkan banjir di beberapa kabupaten dan kota semakin parah, dengan ketinggian air dilaporkan mencapai 2 hingga 3 meter.
Sebelumnya, penggawa Barito Putera seperti Rizky Pora dan Muhammad Rafli Ariyanto mengaku turut terkena imbas banjir yang sudah menggenang di ibu kota Banjarmasin.
"Alhamdulillah kondisi rumah masih aman, jalan komplek saja yang banjir," ungkap Rizky Pora saat dihubungi awak redaksi berita olahraga INDOSPORT, Kamis (14/01/20).
"Iya lagi banjir, soalnya hujan terus di sini. Terdampak sedikit sih, soalnya banjirnya di teras rumah, untungnya air nggak sampai ke dalam rumah," ujar Rafli Ariyanto.
Di sisi lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Mujiyat mengatakan, banjir terparah terjadi di dua kabupaten, yaitu Banjar dan Tanah Laut.
"Sejak tadi malam hingga sepanjang siang hari ini (Rabu, 13 Januari 2021), hujan masih mengguyur dengan intensitas cukup tinggi, sehingga debit air tak menyurut bahkan terus meninggi," kata Mujiyat di Martapura.
Stadion Demang Lehman yang notabene adalah markas dari tim Liga 2 Martapura FC, dan juga markas sementara dari tim Liga 1 Barito Putera, turut dialihfungsikan menjadi posko pengungsian masyarakat sekitar.
Komunitas penggemar Barito Putera, Barito Mania, dan penggemar Martapura FC yang tergabung dalam Monster, turut membuka penggalangan dana untuk korban banjir via media sosial masing-masing komunitas.
"Di situasi sekarang, turun ke jalan untuk galang dana tentu tidak memungkinkan. Kita maksimalkan lewat sosmed saja, dari grup WhatsApp, juga lewat flyer yang di-share di Instagram dan lain-lain," sebut Ketua Umum Barito Mania, Dedy Sattardy.
Terpantau hingga hari ini, Jumat (15/01/21), banjir masih menggenang sejumlah wilayah Kalimantan Selatan, beberapa jembatan penghubung rusak, bahkan terdapat korban jiwa lantaran minimnya akses evakuasi.