Klub Miliknya Ultah ke-13, Begini Harapan Putra James Bond Indonesia
INDOSPORT.COM - Pelajaran hidup bisa datang dari mana saja, tapi yang paling utama biasanya ditanamkan oleh orang tua kita sendiri sejak dini. Andrew Baskoro Rusdy merasakannya.
Mantan pesepak bola nasional yang kini menjadi owner klub Liga 3, Persipu FC, ini selalu memegang teguh petuah dari sang ayahanda dalam setiap langkah, termasuk ketika menjalani karier di kancah bal-balan Tanah Air.
Sekadar mengingatkan, Andrew Baskoro merupakan putra sulung dari Teddy Rusdy, yang notabene pensiunan jenderal bintang dua TNI Angkatan Udara (AU) RI sekaligus legenda intelijen berjulukan James Bond-nya Indonesia.
Sejarah mencatat nama Teddy Rusdy sebagai salah satu tokoh penting di rezim pemerintahan Orde Baru. Dia merupakan orang kepercayaan Panglima TNI kala itu, Benny Moerdani.
Teddy Rusdy banyak menorehkan prestasi di bidang militer dan intelijen, terutama operasi pembebasan sandera pembajakan pesawat Garuda Indonesia penerbangan 206 DC-9 atau Kasus Woyla, 28 Maret 1981. Jabatan terakhir sang patriot di ranah TNI adalah Asrenum Pangab.
Saking menterengnya rekam jejak Teddy Rusdy sampai-sampai ia dijuluki James Bond yang mengacu kepada karakter fiktif tersohor dalam film Hollywood bergenre spionase, 007. Dia berpulang di usia 79 tahun pada 31 Mei 2018 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.
Meski berlatar belakang militer, Teddy Rusdy tetap memperhatikan kegiatan putranya, Andrew Baskoro, yang aktif berkecimpung di sepak bola Indonesia sejak masih berstatus pemain profesional hingga kini mengelola klub Liga 3 asal Depok, Persipu FC.
"Saya mendirikan klub ini pada 2008 dan belakangan terdaftar sebagai anggota PSSI dan berkompetisi di Liga 3 sejak 2017," kata Baskoro saat ditemui redaksi berita olahraga INDOSPORT di sela-sela acara syukuran ulang tahun ke-13 Persipu FC, Jakarta, Kamis (18/2/21).
"Kalau dipikir-pikir, semua ini berangkat dari salah satu nilai penting yang diajarkan oleh ayah saya. Dia terbiasa menciptakan kesempatan kepada orang lain setiap kali memulai sebuah bisnis selepas pensiun dan meninggalkan dunia militer-intelijen," cetusnya.
Saat mendirikan Persipu FC, Andrew Baskoro barangkali belum bisa persis meniru ayahnya yang terhitung banyak menciptakan lapangan kerja untuk orang lain. Maklum, klub Liga 3 bukanlah tempat untuk mencari kemapanan secara finansial.
"Tentu jauh sekali bila dibandingkan sama bapak, tapi setidaknya saya menciptakan kesempatan mengembangkan karier sepak bola bagi pemain-pemain muda. Semoga ke depan Persipu FC bisa lebih baik lagi," imbuh Andrew Baskoro.
1. Liga 3 Tergantung PSSI
Di usia yang ke-13, Persipu FC berharap bisa lebih kompetitif lagi di Liga 3 2021. Mereka tergabung di Seri 2 Zona Jawa Barat bersama klub tetangga, Persikad 1999.
Keputusan PSSI menggelar kompetisi 2021 dengan protokol kesehatan yang ketat pun disambut baik oleh Andrew Baskoro. Pihaknya tinggal menunggu kabar terkait waktu kick-off Liga 3 2021, terutama Zona Jawa Barat tempat mereka bernaung.
"Kita tunggu saja bagaimana Liga 3 2021 nanti. Yang paling penting adalah regulasi soal kuota senior lantaran selalu berubah setiap musim sejak 2017," tandas Andrew Baskoro.
Diketahui, PSSI kerap merevisi regulasi kuota pemain senior untuk Liga 3. Edisi 2017 boleh pakai lima pemain tapi usia maksimal 30 tahun, lalu 2018 dikurangi jadi tiga tapi usia maksimal dibebaskan. Terakhir 2019 boleh mendaftarkan lima nama, tapi hanya tiga yang diperbolehkan masuk line-up.