Sejarah Perjuangan Heroik Chelsea Cukur Barcelona, Gol Cantik Ronaldinho Sia-sia
INDOSPORT.COM - Sensasional dan dramatis. Begitulah gambaran singkat mengenai pertandingan babak 16 besar Liga Champions 2004-2005 antara Chelsea versus Barcelona di Stadion Stamford Bridge. 8 Maret 2005.Â
Setengah lusin gol tercipta pada malam itu. Pertunjukan bermula tidak lama setelah kick-off ketika Eidur Gudjohnsen membuka skor pada menit ke-8.Â
Penyerang berkebangsaan Islandia itu meneruskan umpan terukur Mateja Kezman usai terlebih dulu melakukan gerak tipu dan mengecoh gelandang bertahan Barcelona, Gerard Lopez.
Gol Eidur Gudjohnsen secara otomatis meningkatkan semangat juang rekan setim mengejar ketinggalan agregat skor. Chelsea keok 1-2 dalam leg I yang berlangsung di Camp Nou, dua pekan sebelumnya.
Memasuki menit ke-17, Chelsea kembali sukses menjebol gawang Barcelona melalui aksi Frank Lampard. Dia menyambut bola muntah hasil tembakan Joe Cole yang luput dari tangkapan kiper lawan, Victor Valdes.Â
Tak sampai dua menit kemudian, Chelsea menceploskan gol ketiga berkat kecerdikan Damien Duff. Winger asal Republik Irlandia itu berlari di antara barisan pertahanan Barca yang terbuka lebar lalu melepaskan sepakan mendatar melewati sela-sela kaki Valdes.
Ketinggalan 0-3, Barcelona seolah terbangun dari tidurnya. Ronaldinho menipiskan skor lewat eksekusi penalti menyusul handball Paulo Ferreira di kotak terlarang pada menit ke-27. Pertandingan pun semakin seru dan menegangkan.
Sebelum turun minum, Ronaldinho memamerkan sihirnya untuk menyarangkan gol kedua Barcelona. Dia mengirimkan sontekan ringan nan akurat yang mengarah ke tiang jauh tanpa bisa dijangkau oleh kiper Chelsea, Petr Cech.Â
Kedudukan 3-2 berarti agregat 4-4 dan Barcelona diuntungkan dengan gol tandang yang lebih banyak. Kelolosan tim kebanggaan publik Catalan ini seakan tinggal menunggu tiupan peluit bubaran dari wasit legendaris, Pierluigi Collina.
Namun, suratan takdir rupanya berkata lain karena kubu Chelsea mampu menjaringkan gol keempat pada menit ke-77. Sang kapten, John Terry, menjadi pahlawan kemenangan berkat ayunan kepala memaksimalkan sepak pojok Damien Duff.
1. Jose Mourinho Emosional
Pelatih Chelsea kala itu, Jose Mourinho, sampai berlari secepat kilat ke tengah lapangan begitu bunyi peluit akhir terdengar. Dia bahkan mengaku lebih gembira ketimbang saat mengantarkan FC Porto menjuarai Liga Champions 2003-2004.
"Kejar-kejaran skor malam itu membuat raut wajah saya berubah setiap lima menit sekali. Saya sangat puas mengetahui kami bisa mengalahkan tim terbaik di dunia," cetus Jose Mourinho.
Sayang, perjalanan heroik Chelsea harus mentok di semifinal. Mereka disingkirkan klub senegara, Liverpool, yang belakangan keluar sebagai kampiun Liga Champions 2004-2005 melalui sebuah peristiwa menakjubkan bertajuk "Keajaiban Istanbul".
Susunan Pemain:
Chelsea (4-4-2): 1-Cech; 20-P. Ferreira (2-Johnson 51'), 26-Terry, 6-Carvalho, 13-Gallas; 10-Cole, 4-Makelele, 8-Lampard, 11-Duff (29-Huth 85'); 9-Kezman, 22-Gudjohnsen (30-Tiago 78')
Cadangan: 23-Cudicini, 5-Smertin, 14-Geremi, 19-Parker
Pelatih: Mourinho (Por)
Barcelona (4-3-3): 1-Victor Valdes; 2-Belletti (8-Giuly 84'), 5-Puyol, 23-Oleguer, 12-van Bronckhorst (16-Sylvinho 45'); 20-Deco, 14-Gerard, 6-Xavi; 10-Ronaldinho, 9-Eto'o, 24-Iniesta (11-Maxi Lopez 85')
Cadangan: 25-Jorquera, 19-F. Navarro, 22-Albertini, 32-Damia
Pelatih: Rijkaard (Bld)
Stadion: Stamford Bridge (41.515)
Gol: Gudjohnsen 8', Lampard 17', Duff 19', Terry 76'/Ronaldinho 27' pen, 38'
Wasit: Collina (Ita)
Kartu Kuning: P. Ferreira, Kezman, Johnson (C)/van Bronckhorst, Xavi (B)
Kartu Merah: -