Sejarah Runtuhnya Kutukan 42 Tahun Manchester United di Tanah Italia
INDOSPORT.COM - Sungguh fantastis. Kata-kata tadi mewakili penampilan Manchester United ketika memetik kemenangan atas Juventus dalam laga leg kedua semifinal Liga Champions 1998-1999.
Terdapat satu alasan utama yang membuat Man United pantas menerima sanjungan setinggi langit. Tim Setan Merah asuhan Sir Alex Ferguson sanggup membalikkan keadaan setelah tertinggal 0-2 sejak menit ke-11, 21 April 1999.
Sepasang gol cepat Filippo Inzaghi tak serta-merta mematahkan semangat juang Manchester United. Kubu tamu balik menekan Juventus dan membalas tiga gol secara berturut-turut via aksi Roy Keane (24'), Dwight Yorke (34'), dan Andy Cole (83').
Manchester United mengambil keuntungan dari kepercayaan diri berlebihan para pemain Juventus selepas unggul dua gol. Tampak jelas bahwa mereka begitu tenang dan sabar dalam membangun skema serangan demi serangan sepanjang sisa waktu pertandingan.
Performa bek-bek Juventus seperti Ciro Ferrara, Mark Iuliano, dan Paolo Montero, yang cenderung di bawah standar memuluskan langkah Manchester United. Total tiga gol balasan mereka memang akibat dari kelengahan barisan pertahanan tim tuan rumah.
“Permainan kami di babak pertama ketika menyamakan skor menjadi 2-2 merupakan pertunjukan sepak bola terbaik yang pernah saya saksikan selama menekuni profesi manajerial,” cetus Sir Alex Ferguson kala itu seperti dilansir Reuters.
Kemenangan Manchester United kian terasa istimewa mengingat inilah hasil positif pertama di Tanah Italia selama 42 tahun terakhir atau sejak penampilan perdana mereka di Piala Champions pada edisi 1956-1957.
Sekadar mengingatkan, total Manchester United pernah lima kali berjumpa wakil Italia di Liga Champions sebelum membungkam Juventus di semifinal 1998-1999.
Perinciannya adalah AC Milan (semifinal 1957-1958), AC Milan (1968-1969), Juventus (fase grup 1996-1997), Juventus (fase grup 1997-1999), dan Inter Milan (perempat final 1998-1999).
Dari sederet pertemuan tersebut, Manchester United selalu gagal meraih kemenangan saat berstatus tamu menyambangi Tanah Italia. Hasil paling bagus adalah menahan imbang Inter Milan (1-1; 1998-1999).
Selebihnya, mereka dihajar AC Milan (4-0; 1957-1958), AC Milan (2-0; 1968-1969), Juventus (1-0; 1996-1997), dan Juventus (1-0; 1997-1998).
1. Raja Comeback
Kembali ke edisi 1998-1999, Manchester United berhak melaju ke final Liga Champions berkat keunggulan 4-3 secara agregat setelah sebelumnya bermain imbang 1-1 di Old Trafford.
Perjalanan Manchester United bahkan berujung titel Liga Champions ke-2. Di final, mereka mengalahkan Bayern Munchen dengan skor 2-1, lagi-lagi melalui sajian comeback fenomenal setelah sempat ketinggalan 0-1 sejak menit ke-6.
Susunan Pemain:
Juventus (4-4-1-1): 1-Peruzzi; 15-Birindelli (19-Amoruso 46'), 2-Ferrara, 13-Iuliano (4-Montero 46'), 17-Pessotto; 8-Conte, 14-Deschamps, 26-Davids, 7-Di Livio (11-Fonseca 79'); 21-Zidane; 9-Inzaghi
Cadangan: 12-Rampula, 19-Tudor, 20-Tacchinardi, 34-Esnaider
Pelatih: Ancelotti
Manchester United (4-4-2): 1-Schmeichel; 2-G. Neville, 5-Johnsen, 6-Stam, 3-Irwin 7-Beckham, 8-Butt, 16-Keane, 15-Blomqvist (18-Scholes 68'); 19-Yorke 91'), 9-Cole
Cadangan: 17-Van der Gouw, 4-May, 10-Sheringham, 12-P. Neville, 20-Solskjaer, 30-Brown
Pelatih: Ferguson (Sko)
Stadion: Delle Alpi (60.806)
Gol: Inzaghi 6', 11'/Keane 24', Yorke 34', Cole 83'
Wasit: Meier (Swi)
Kartu Kuning: Davids (J)/Keane, Scholes (M)
Kartu Merah: -