Sejarah Awal Mula Rivalitas Abadi Real Madrid vs Barcelona, Dihantui Tetanus
INDOSPORT.COM - Tepat hari ini, 119 tahun silam, dua raksasa LaLiga Spanyol, Real Madrid dan Barcelona, melangsungkan perjumpaan pertama di lapangan hijau. Panggungnya yaitu semifinal Copa Coronation 1902, yang notabene merupakan cikal bakal Copa del Rey, di Hipodromo de la Castellana.
Kala itu, Barcelona dalam kondisi yang lebih unggul dari Real Madrid. Blaugrana berpengalaman melakoni turnamen berupa dua edisi Copa Macaya (Liga Catalan) serta sudah berdiri selama dua tahun (29 November 1899), sedangkan Los Blancos baru saja lahir (6 Maret 1902).
Materi skuat Barcelona berisikan gabungan pemain lokal dengan legiun asing seperti Joan Gamper, George Meyer (Swiss), Arthur Witty, John Parson, Henry Morris (Inggris), dan Udo Steinberg (Jerman).
Sementara itu, Real Madrid hanya mengandalkan wajah-wajah pribumi plus satu pemain asing, Arthur Johnson (Inggris). Mereka pun baru sekali melangsungkan pertandingan uji coba menghadapi tim sekota, New FC.
Kendati demikian, Barcelona toh tetap saja mengalami kesulitan di atas lapangan. Real Madrid yang mendapatkan dukungan penuh publik sendiri berhasil membuka skor terlebih dulu sekaligus mencetak gol pertama sepanjang sejarah el clasico melalui aksi Johnson, 13 Mei 1902.
Barcelona merasa terintimidasi oleh perlakukan suporter Real Madrid. Suasana pertandingan mendadak meriah saat pemain Barcelona terjatuh di lapangan dan juga ketika kubu tuan rumah mengukir gol.
Namun, atmosfer menjadi sunyi senyap sewaktu Barcelona memegang bola atau menyarangkan gol balasan. Hal ini dikarenakan tim tamu mengusung banyak pemain asing yang lantas menimbulkan rasa antipati di benak para penonton.
Atmosfer boleh tak mendukung, tapi Barcelona masih mampu mengendalikan diri, bahkan memukul balik Real Madrid. Total tiga gol balasan berhasil dibukukan lewat sepakan Steinberg (2) dan eksekusi penalti Joan Gamper.
Barcelona melaju ke final, tapi akhirnya menyerah 1-2 dari Bizcaya, tim gabungan wilayah Basque (Athletic Bilbao dan Bilbao FC), sehingga batal membawa pulang trofi. Setidaknya mereka tetap menyimpan memori manis karena sukses memenangi el clasico edisi pertama.
Sekadar mengingatkan, Copa Coronation adalah turnamen pertama yang melibatkan tim-tim dari kawasan berbeda di Negeri Matador. Sesuai namanya, gelaran ini bertujuan untuk merayakan penobatan Alfonso XIII (ketika itu masih berusia 16 tahun) sebagai Raja Spanyol.
1. Kotoran Kuda
Hipodromo de la Castellana yang menjadi panggung pertemuan perdana Real Madrid kontra Barcelona sejatinya merupakan lokasi latihan berkuda. Para pemain seolah mempertaruhkan nyawa di atas lapangan dengan risiko kematian akibat penyakit tetanus.
Mengapa demikian? Tetanus termasuk wabah mematikan di awal abad ke-21. Penyakit ini menginveksi orang melalui kontak dengan kotoran hewan.
Madrid Hippodrome menggunakan kotoran kuda sebagai pupuk sehingga lapangan sangat tidak steril dan bisa berakibat fatal kepada para pemain.
Beruntung, laga ini urung memakan korban mengingat tak ditemukan satu pun dokumen yang menyebutkan adanya kematian pemain usai bubaran pertandingan.
Susunan Pemain:
Real Madrid: Sevilla; Molera, Giralt, Gongora, Spottorno, Palacios, Johnson, Giralt, Sanchez Neyra, Giralt, Celada
Barcelona: Puelles; Llobet, A. Witty, Terrades, Meyer, Valdes, J. Parsons, Joan Gamper, H. Morris, Steinberg, Albeniz
Stadion: Hipodromo de la Castellana
Gol: Johnson/Steinberg (2), Joan Gamper pen.
Wasit: Arana