Sejarah Kutukan Adu Penalti Italia di Piala Dunia, Keok 3 Edisi Beruntun!
INDOSPORT.COM - Adu penalti adalah momok bagi tim nasional Italia di era 1990-an. Tercatat tiga kali Gli Azzurri menemui kegagalan secara beruntun di Piala Dunia akibat menelan kekalahan dalam situasi ini, yakni pada edisi 1990, 1994, dan 1998.
Saking mengerikannya situasi adu penalti sampai membuat Paolo Maldini merasa Italia terkena kutukan. Tak mengherankan karena ia selalu mentas sebagai starter di Piala Dunia 1990, 1994, dan 1998, sehingga merasakan sendiri betapa sial nasib Pasukan Biru Langit.
âAdu penalti itu seperti undian, namun saya pikir kami memang dikutuk,â kata Paolo Maldini menanggapi kesialan Italia di tiga edisi Piala Dunia secara beruntun.
Istilah kutukan adu penalti keluar dari mulut Maldini selepas laga perempat final kontra Prancis. Duel sesama pengusung warna biru ini berlangsung ketat, tapi berakhir tanpa gol selama 120 menit dan harus berlanjut ke babak tos-tosan, 3 Juli 1998.
Masing-masing tim sudah menggunakan empat penendang ketika skor sama kuat 3-3. Penendang kedua Prancis, Bixente Lizarazu, dan Italia, Demetrio Albertini, sama-sama gagal menunaikan tugas dengan baik.
Tibalah saatnya algojo kelima Prancis, Laurent Blanc, melangkah maju guna mencari gol penentu kemenangan. Dia lalu mengambil ancang-ancang dan sukses mengecoh serta menggetarkan gawang Gianluca Pagliuca.
Italia berada di ujung tanduk. Semua bergantung kepada Luigi Di Biagio yang bertugas sebagai eksekutor pamungkas, tapi sepakan gelandang berkepala plontos itu tidak menemui sasaran lantaran cuma membentur mistar gawang Prancis.Â
âSaya merasa patah hati karena kalah dengan cara serupa di tiga edisi Piala Dunia. Tak ada yang bisa disalahkan bila salah satu pemain gagal mengeksekusi penalti. Anda butuh keberanian buat menjadi algojo,â ucap Di Biagio.
Luigi Di Biagio lantas merebahkan diri di atas lapangan sambil menutupi muka pertanda kecewa, sedangkan kiper Prancis, Fabien Barthez, berlari kegirangan dan berangkulan dengan rekan setim sebagai bentuk selebrasi kelolosan menuju semifinal.
âSaya terharu melihat perjuangan para pemain. Situasi adu penalti membutuhkan kepala dingin dan kami sama sekali tak kehilangan nyali sedikit pun untuk menghadapinya,â ucap juru taktik Prancis, Aime Jacquet.
1. Nasib Buruk
Di lain pihak, Cesare Maldini, menyesali kegagalan Italia. Dia amat kecewa karena menilai timnya telah bermain baik dan hanya kalah beruntung dari Prancis.
“Tidak ada yang salah dengan permainan Italia. Anda lihat sendiri skor tetap 0-0 hingga babak ekstra berakhir. Kami memang sempat tertekan, tapi Prancis tak benar-benar membahayakan. Kiper kami juga melakukan banyak penyelamatan,” ujar Cesare Maldini.
Uniknya, kutukan adu penalti Italia mentok di Piala Dunia 1998. Gli Azzurri terlepas dari nasib buruk saat menjuarai Piala Dunia 2006 via babak tos-tosan. Tebak siapa lawan mereka di final kala itu? Prancis!
Susunan Pemain:
Italia (4-1-4-1): 12-Pagliuca; 2-Bergomi, 4-Cannavaro, 5-Costacurta, 3-Maldini; 17-Moriero, 11-D. Baggio (9-Albertini 52'), 14-Di Biagio, 7-Pessotto (15-Di Livio 90'); 10-Del Piero (18-R. Baggio 67'), 21-Vieri
Cadangan: 1-Toldo, 22-Buffon, 6-Nesta, 8-Torricelli, 13-Cois, 16-Di Matteo, 19-Inzaghi, 20-Chiesa
Pelatih: C. Maldini
Prancis (4-1-3-2): 16-Barthez; 15-Thuram, 5-Blanc, 8-Desailly, 3-Lizarazu; 19-Karembeu (12-Henry 65'), 7-Deschamps, 10-Zidane, 17-Petit; 6-Djorkaeff; 9-Guivarch (20-Trezeguet 65')
Cadangan: 1-Lama, 22-Charbonnier, 2-Candela, 4-Vieira, 11-Pires, 13-Diomede, 14-Boghossian, 18-Leboeuf, 21-Dugarry
Pelatih: Jacquet
Stadion: Stade de France (77.000)
Gol: -
Adu Penalti: R. Baggio (masuk), Albertini (gagal), Costacurta (masuk), Vieri (masuk), Di Biagio (gagal)/Zidane (masuk), Lizarazu (gagal), Trezeguet (masuk), Henry (masuk), Blanc (masuk)
Wasit: Dallas (Sko)
Kartu Kuning: Del Piero, Bergomi, Costacurta (I)/Guivarch, Deschamps (P)
Kartu Merah: -