Opsi Lini Depan Borneo FC Usai Kedatangan Boaz Solossa: Lebih Tajam, Lebih Berbahaya!
INDOSPORT.COM – Melihat opsi lini depan yang bisa digunakan Borneo FC di Liga 1 musim depan usai kedatangan Boaz Solossa, barisan penyerang Pesut Etam berpotensi lebih tajam dan berbahaya!
Jelang bergulirnya Liga 1, kejutan terjadi pada bursa transfer di mana ikon sepak bola nasional asal Papua, Boaz Solossa, resmi bergabung dengan klub Borneo FC.
Pemain berusia 35 tahun tersebut resmi diperkenalkan sebagai punggawa anyar Borneo FC pada Sabtu (17/07/21) silam, lewat sebuah postingan di media sosial Instagram resmi klub.
Pasca mendatangkan Boaz Solossa, manajemen tim Pesut Etam mengklaim jika eks Persipura Jayapura itu adalah pemain lokal dengan bayaran termahal.
Presiden Borneo FC, Nabil Husein menyatakan tidak masalah mengeluarkan biaya banyak untuk mengamankan Boaz. Dia menilai, Bochi (sapaan Boaz) punya kualitas yang sepadan dengan uang yang dikeluarkan.
"Pemain lokal termahal ini di Indonesia saya rasa. Yang penting kontribusi jelas," ujar Nabil kepada INDOSPORT.com.
Sayangnya, Nabil enggan membeberkan detail soal bayaran Boaz Solossa. Berdasarkan catatan Transfermarkt, nilai pasaran Bochi di kisaran Rp2,6 miliar, tapi hal itu bisa berbeda dengan nilai kontrak yang ditandatangani.
Borneo FC mendatangkan Boaz Solossa dengan alasan kuat yakni sebagai mentor bagi pemain muda. Nabil Husein menginginkan ada transfer ilmu, agar tim Pesut Etam punya striker mematikan di masa depan.
Dengan kedatangan Boaz Solossa, kini Borneo FC memiliki sederet pemain depan berkualitas yang bisa jadi mimpi buruk tim-tim Liga 1.
Sebelumnya, anak asuh Mario Gomez tersebut sudah mempunyai dua striker asing Francisco Torres serta Amer Bekic.
Selain itu, ada juga striker naturalisasi Guy Junior serta penyerang muda sekelas Rabbani Tasnim, Fajar Fathur Rahman dan Muhammad Faturrahman.
Menumpuknya barisan penyerang Borneo FC, membuat opsi lini depan Pesut Etam musim depan jadi melimpah dan hadirkan banyak variasi.
Lantas, formasi apa sajakah yang bisa digunakan Borneo FC terutama untuk memaksimalkan performa Boaz Solossa pasca didatangkan? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
Duet Dua Striker
Formasi pertama yang bisa digunakan adalah 4-4-2, 3-5-2 atau 4-3-1-2. Intinya adalah menggunakan dua striker dalam satu pertandingan, di formasi ini Boaz Solossa bisa dipasangkan sebagai target man atau second striker.
Dengan usia yang memasuki 35 tahun, mungkin kecepatan Boaz Solossa akan alami penurunan namun tidak untuk kualitas serta insting golnya.
Terbukti saat masih di Persipura beberapa musim lalu (sebelum kompetisi berhenti), Boaz kerap jadi penyerang bayangan untuk membantu Titus Bonai sebagai ujung tombak.
Jika benar Amer Bekic bakal dilepas jelang Liga 1 nanti, maka tandem yang pas buat Boaz Solossa dalam taktik dua striker ini adalah Francisco Torres.
Torres yang punya finishing mumpuni, berpotensi mudah mencetak gol. Kehadiran Boaz pun bisa mempermudah ruang gerak Torres di kotak penalti, sehingga bakal sulit buat pemain bertahan lawan menghentikan dua pemain ini.
1. Trisula 4-3-3
Berikutnya adalah formasi 4-3-3 dengan mengandalkan tiga pemain depan sebagai ujung tombak. Dalam taktik ini, peran Boaz Solossa bisa lebih fleksibel dan mungkin lebih banyak ruang gerak.
Dengan tiga penyerang, Boaz Solossa bisa menempati berbagai posisi mulai dari striker utama, second striker atau winger kiri dan kanan.
Menariknya, Boaz Solossa sama-sama tajam jika dimainkan pada tiga posisi tersebut. Sehingga pelatih tak perlu pusing untuk menaruh sang pemain di posisi mana.
Jika sebagai striker tunggal, tandem yang cocok buat Boaz adalah Guy Junior serta Terens Puhiri. Kecepatan keduanya bakal sangat memanjakan Boaz di depan kotak penalti.
Namun jika di plot sebagai winger atau second striker baik kanan maupun kiri, maka Guy Junior dan Francisco Torres yang paling pas untuk menemani Boaz Solossa.
Duetnya dengan Guy Junior sebagai sayap, bisa berikan tekanan lewat sisi samping lawan. Selain itu, umpan akurat bahkan penetrasi langsung keduanya juga bisa sulitkan pertahanan lawan untuk mengantisipasi.
Sementara Francisco Torres, tugasnya utamanya adalah mencetak gol dengan memaksimalkan umpan-umpan silang Guy Junior atau Boaz Solossa.
Striker Brasil ini juga harus sigap memanfaatkan bola rebound, andai para pemain sayap Borneo FC lepaskan sepakan jarak jauh maupun melakukan cutting inside dari sisi lapangan.