Kunjungi Markas Persik Kediri, Eks Kiper Sampdoria 'Terjebak' Nostalgia

INDOSPORT.COM - Kurnia Sandy membeberkan sejumlah kenangan manis dalam ingatannya, pasca menjalani comeback ke Stadion Brawijaya Kediri, Jawa Timur.

Dalam perjalanan kariernya sebagai kiper dulu, Persik memang menjadi salah satu dari sekian klub yang sempat disinggahi oleh Kurnia Sandy, tepatnya pada Divisi Utama (kini Liga 1) 2007-2008. 

"Dulu yang paling berisik (suporter) itu di tribun utara," ungkap Kurnia Sandy seperti dilansir laman resmi Persik Kediri, Kamis (29/7/21). 

Kurnia Sandy yang kini berusia 45 tahun memang comeback ke Stadion Brawijaya bukan sebagai pelatih kiper Tim Macan Putih. Dia berperan sebagai instruktur dalam kursus kepelatihan bagi para pelatih kiper yang digelar di Stadion Brawijaya.

"Saya masih hafal dengan bangunan-bangunan di sekitar stadion," kata Kurnia Sandy yang sempat satu klub dengan pelatih Italia, Roberto Mancini, di Serie A Italia era 1990-an tersebut.

1. Semusim Berkesan

Sewaktu membela Persik Kediri, karier Kurnia Sandy cukup berkesan bagi publik sepak bola di Kota Tahu, kendati tidak sampai mempersembahkan gelar juara edisi 2007-2008.

Namun, Kurnia Sandy berandil mempertahankan kapasitas Persik Kediri sebagai peraih trofi juara Liga Indonesia. Dia ditempa di tim PSSI Primavera yang dipusatkan di Italia, sekaligus pernah menjadi anggota skuat Sampdoria 1996-1997.

Pengalaman itulah yang dibutuhkan Persik saat mentas di Liga Champions Asia 2007. Mereka tampil cukup baik saat menjalani laga kandang Grup F meski berhadapan dengan klub-klub raksasa sekaliber Urawa Red Diamonds (Jepang), Sydney FC (Australia), dan Shanghai Shenhua (Tiongkok).

Sedangkan di kompetisi domestik, langkah Persik Kediri mentok di babak 8 besar sekaligus gagal mempertahankan gelar juara Divisi Utama 2006.