Visioner, Presiden Arema FC Buka Peluang Terapkan Kebijakan Brother Club
INDOSPORT.COM - Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, mulai mencanangkan salah satu keinginan untuk memajukan timnya, yaitu melakukan kerja sama dengan metode Brother Club.
Sebagaimana diketahui, metode Brother Club sudah menjamur dalam sepak bola dunia. Beberapa klub Tanah Air juga menerapkan kebijakan serupa.
"Banyak klub di Indonesia yang punya saudara klub di luar (negeri)," ungkap Gilang Widya Pramana kepada media di Malang, Selasa (17/8/21).
Gilang bisa membaca fenomena dalam dunia sepak bola profesional itu. Sehingga, dia mulai membuka peluang bekerja sama dengan klub luar negeri kelak.
"Ke depan, tidak tertutup kemungkinan itu (menerapkan kebijakan Brother Club)," sambung pengusaha kelahiran Probolinggo, Jawa Timur tersebut.
Brother Club merupakan metode kerja sama antar klub yang sama-sama memberikan keuntungan, di antaranya adalah saling mempromosikan diri serta pertukaran pemain untuk transfer ilmu sepak bola.
1. Skala Internasional
Keinginan itu tampak tak main-main untuk diwujudkan oleh Gilang Widya Pramana pada tahun perdananya menjabat sebagai Presiden Arema FC. Dia juga bisa mengangkat prestasi Singo Edan di Liga 1.
Bahkan, dia mulai mengincar untuk melakukan investasi pada klub luar negeri. Hal ini sekaligus bentuk upaya mewujudkan konsep brother club.
"Kalau ada klub luar negeri yang dijual, kita lihat nanti seperti apa. Kalau memungkinkan, bisa kita beli," tandas Gilang Widya Pramana.
Pelita Jaya menjadi klub pelopor kebijakan tersebut di kalangan klub Indonesia. Tim yang dulunya berkompetisi di pentas ISL itu memiliki link internasional dengan Brisbane Roar (Australia) hingga CS Vise (Belgia).
Arema FC yang dipimpinnya saat ini juga pernah merintis jalan serupa, tepatnya ketika menjalin kerja sama dengan klub J-League, Consodale Saporro, pada 2014.