Iwan Setiawan Sebut Persipura Pacelik Kemenangan karena Kehilangan Boaz Solossa
INDOSPORT.COM - Persipura Jayapura harus kembali menelan kekalahan kedua mereka secara beruntun di kompetisi BRI Liga 1 2021, usai kalah dari Persela Lamongan dengan skor tipis 0-1 di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (10/09/21).
Hasil minor yang diderita tim berjulukan Mutiara Hitam itu mendapatkan perhatian serius dari pelatih Persela Lamongan, Iwan Setiawan.
Pelatih yang dijuluki Jose Mourinho-nya Liga Indonesia itu menyebut hasil paceklik yang melanda Persipura saat ini karena ketiadaan Boaz Solossa. Kata Iwan, kehilangan seorang Boaz sangat mempengaruhi performa Persipura.
"Kehilangan Boaz saya melihat ada kekurangan dalam kualitas Persipura," kata Iwan pasca laga.
Kendati begitu, Iwan tak meremehkan kualitas pelatih Persipura, Jacksen Tiago. Iwan menuturkan Jacksen punya kualitas yang bagus dan punya segudang talenta berbakat di skuat Persipura.
"Tapi saya yakin dengan Coach Jacksen dan talenta terbaik Persipura, dan tim ini bisa lebih menjanjikan. Artinya, mudah-mudahan tim ini bisa berkembang lebih baik lagi dan menjadi tim yang seperti kita tahu punya banyak prestasi," ungkapnya.
1. Samai Rekor Buruk 2001
Persipura gagal membalikkan keadaan meskipun unggul jumlah pemain, setelah salah satu pemain Persela terkena kartu merah.
Hasil kekalahan atas Persela itu membuat tim berjulukan Mutiara Hitam menyamai torehan buruk mereka di kompetisi Liga Indonesia 2001.
Di kompetisi tersebut, Persipura menelan 4 kekalahan secara beruntun dan hanya mencetak 1 gol saja. Ketika itu, Persipura menelan kekalahan 0-3 lawan PSM Makassar, kalah 0-2 dari Persma Manado, kalah 3-1 dari Pupuk Kaltim Bontang, dan kalah dari Putra Samarinda 0-2.
Usai laga, sang pelatih Jacksen Tiago menyebut permainan timnya sudah cukup baik hanya saja kurang memanfaatkan peluang melalui umpan crossing dan shooting dari luar kotak penalti.
"Yang jelas kita kelengahan dan situasi itu hasil analisa kita dalam beberapa kali bermain lawan kita punya direct play yang baik. Kita mau selalu dengan satu dua sentuhan dan kurangnya kita itu sebuah tendangan spekulasi ke gawang lawan dan crossing. kita tidak mampu melakukan itu dengan baik," ujar Jacksen.