Seri Ketiga Liga 1 Bisa Batal di Jawa Timur, PT LIB Siapkan Beberapa Opsi
INDOSPORT.COM - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, masih mempertimbangkan apakah seri 3 BRI Liga 1 2021/2022 di Jawa Timur atau justru bergeser. Hal ini masih dalam pertimbangan masak-masak pihak operator.
Seri 2 Liga 1 2021-2022 yang berlangsung di Jawa Tengah memang akan segera rampung. Sesuai jadwal awal, nantinya selepas dari Jawa Tengah, Liga 1 akan bergeser ke Jawa Timur untuk melanjutkan seri 3 Liga 1.
Namun kini menyeruak wacana untuk tidak jadi menggelar seri 3 di Jawa Timur. Berbagai pertimbangan dilakukan dari mulai kondisi pandemi Covid-19 di wilayah tersebut, infrastruktur serta fasilitas, kemudian juga suporter.
Tak hanya itu banyaknya kkub Liga 1 asal Jawa Timur juga menjadi perbincangan. Memang klub Liga 1 cukup banyak yang berasal dari Jawa Timur seperti Arema FC, Persebaya Surabaya, Persela Lamongan, Persik Kediri, dan Madura United.
"Salah satu yang menjadi pertimbangan tentu suporter. Tapi keputusan akan segera kami umumkan dalam waktu dekat," kata Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.
Lukita menambahkan banyak alternatif yang disiapkan oleh LIB. di mana di antaranya tetap menggelar seri tiga di Jawa Tengah atau kembali ke Jakarta dan sekitarnya.
"Ada banyak alternatifnya, apakah tetap di Jawa Tengah, atau apakah kembali lagi ke Jawa Barat, Banten, dan DKI lagi," ia menambahkan.
1. Opsi Bali
Selain dua opsi wilayah di atas, LIB sempat berwacana menggeser di Bali. Namun untuk seri 3 Liga 1 sepertinya masih sulit dilakukan di Bali.
"Untuk Seri 3 belum di Bali. Tim kami sudah ke Bali dan sudah memverifikasi, ada empat stadion yang ditinjau dan disurvei. Dan sudah ada masukkan ke saya juga. Memang harus ada perbaikan dan butuh waktu, terutama fasilitas untuk pemain," terangnya Lukita.
Bukan tanpa alasan sulit seri tiga dilakasanakan di Bali. Sebab masih ada beberapa perbaikan di Stadion yang sudah disiapkan.
"Kalau untuk lapangan, bagus semua. Hanya saja untuk fasilitas pemain untuk ruang gantinya atau ruang media itu perlu penanganan. Untuk itu bisa memakai cara cepat, seperti kontainer dan ini masih didiskusikan dengan pihak Dispora Bali," ujarnya.