Tammy Abraham Jadi Monster Paling Apes di Liga Italia, Ada Peran Jose Mourinho?
INDOSPORT.COM – Mantan pemain Chelsea, Tammy Abraham, menyebut jasa besar Jose Mourinho yang telah membuat performanya semakin bagus di Liga Italia meski faktanya tidak demikian.
Tammy Abraham pindah ke AS Roma menyusul mantan pelatihnya Jose Mourinho melalui sebuah kesepakatan transfer bernilai 34 juta pounds (Rp647 miliar) pada musim panas kemari.
Striker berkebangsaan Inggris tersebut memutuskan pindah setelah diberi tahu oleh Thomas Tuchel bahwa masa depannya di Stamford Bridge sudah berakhir seiring dengan berkurangnya menit bermain.
Bekerja kembali di bawah arahan Mourinho di Liga Italia, Tammy Abraham bak terlahir kembali. Dirinya kini mengemas lima gol dari 17 penampilannya di semua kompetisi bersama AS Roma.
Penampilannya yang moncer tersebut membuka kesempatan baginya dipanggil memperkuat timnas Inggris guna menjalani Kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022.
Tammy Abraham tak memungkiri kebangkitan performanya tak lepas dari tangan dingin Jose Mourinho. Abraham mengaku pelatih asal Portugal itu telah mengubahnya menjadi monster.
“Jose (Mourinho) telah memberi tahu saya untuk menjadi monster!” kata Abraham dilansir dari Sport Mirror.
“Saya pikir salah satu hal yang dia katakan yaitu bahwa saya adalah pemain yang terlalu baik dan Anda harus menunjukkan agresivitas sebagai striker seiring bertambahnya usia,” jelas Abraham.
Kendati telah diubah menjadi pemain ‘monster’, faktanya Tammy Abraham merupakan striker paling sial di Liga Italia musim ini. Mengapa demikian?
1. Tammy Abraham Striker Paling Sial di Liga Italia
Mencetak lima gol dalam 17 pertandingan di semua kompetisi, jumlah gol Tammy Abraham bisa lebih banyak jika dia tidak membentur mistar gawang tujuh kali.
Penyerang berusia 24 tahun tersebut menjadi pemain paling sial di Liga Italia karena ia sudah empat kali membentur tiang gawang dalam 11 pertandingan.
Yang terakhir terjadi pada pekan ke-12 saat Roma kalah 3-2 melawan Venezia di Stadio Penzo.
Abraham sebenarnya mencetak satu gol dan memberi assist satu kali, tetapi itu bisa menjadi dua gol jika bukan karena tiang gawang yang menggagalkan. Ini adalah tiang keempat yang dia cetak di Serie A musim ini, setelah melawan Fiorentina, Sassuolo dan Empoli.
Di sisi lain, AS Roma telah tergelincir keluar empat besar setelah hanya mengumpulkan satu kemenangan dalam lima pertandingan Serie A terakhir.
Mereka akan menghadapi Genoa yang baru saja meresmikan Andriy Shevchenko sebagai pelatih di pertandingan pertama mereka setelah jeda internasional November ini.