Penyebab Kekalahan KS Tiga Naga dari Sriwijaya FC di Liga 2
INDOSPORT.COM - KS Tiga Naga dengan legowo menerima kekalahan dari Sriwijaya FC pada pekan kesembilan di Grup A Liga 2, yang dimainkan di Stadion Kaharuddin Pekanbaru, Riau, Selasa (23/11/21) malam.
Tapi, kekalahan 1-2 di laga itu, diakui Pelatih KS Tiga Naga, Feryandes Rozialta, berawal dari dua pemainnya yang tengah mendapatkan perawatan di pinggir lapangan.
Pada saat itu, anak asuhnya masih unggul 1-0. Tapi, benturan yang terjadi membuat dua pemainnya harus menepi terlebih dahulu mendapatkan perawatan. Saat itulah gol balasan terjadi.
“Ada dua pemain kita yang lagi dirawat di luar lapangan. Jadi di lapangan ada sembilan pemain, saat itulah Sriwijaya FC berhasil mencetak gol,” ucap Feryandes Rozialta.
Sriwijaya FC mampu memanfaatkan kesempatan yang ada dan berhasil mencetak gol.
“Masih ada satu pertandingan, harus kita maksimalkan supaya tidak terdegradasi,” sambungya.
Hasil ini membuat KS Tiga Naga tertahan di peringkat kelima dengan 8 poin, hanya terpaut satu poin dari Semen Padang FC yang berada didasar klasemen.
Sriwijaya FC menjadi mimpi buruk dari KS Tiga Naga. Meski sempat unggul 1-0, KS Tiga Naga justru harus merasakan kekalahan dengan skor akhir 1-2.
Hasil buruk ini, harus dibayar mahal di partai terakhir melawan Semen Padang FC nanti. Kemenangan harus diraih untuk dapat bertahan di kompetisi Liga 2.
1. Perjuangan Sudah Maksimal
Gelandang Ghulam Fatkur menambahkan, perjuangan dia bersama rekan-rekannya saat melawan Sriwijaya FC sudah sangat maksimal. Pemain mengerahkan kemampuan terbaiknya.
Tapi memang harus diakui, tim gagal meraih kemenangan. Tim yang sudah unggul justru berhasil dikejar dan keadaan berbalik. Pemain gagal mempertahankan keunggulan. Hasil ini tentunya tidak baik bagi KS Tiga Naga.
“Masih ada satu pertandingan lagi. Kita akan mati-matian di partai terakhir melawan Semen Padang FC nanti. Itu jadi keharusan jika tidak mau KS Tiga Naga terdegradasi dari Liga 2. Kami akan berjuang dan mati-matian di pertandingan terakhir nanti,” tegasnya.