Bukan Sang Ayah, Ini Peran Ibu yang Buat Ronaldo Kwateh jadi Bintang Timnas U-18
INDOSPORT.COM - Bukan sang ayah, ini peran ibu dari Ronaldo Kwateh, yang bisa membuatnya menjadi bintang Timnas Indonesia U-18.
Sebagaimana diketahui, Ronaldo Joybera Kwateh adalah anak dari mantan pesepak bola asing yang berkarir di Liga Indonesia, Roberto Kwateh, pemain bola asal Liberia.
Roberto Kwateh merupakan pemain asing yang pernah bermain untuk PSIS Semarang, Persib Bandung, Persiba Bantul, kemudian PSCS Cilacap, hingga PSIM Yogyakarta.
Lama berkarir di dalam negeri, Roberto Kwateh pun menikahi wanita asal Bantul, Yogyakarta, yakni Citra Rusmawati.
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, Ronaldo Kwateh pun menunjukkan minatnya bermain sepak bola sejak dini. Di usia empat tahun, Ronaldo sudah masuk Sekolah Sepak Bola.
Sempat masuk Akademi Persib Bandung, Ronaldo Kwateh akhirnya memperkuat Madura United. Meski baru saja berusia 17 tahun, ia sudah dapat jam terbang di Liga 1.
Tak pelak, ia pun dipanggil Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia U-18. Sejumlah gol ciamik juga sudah ia bukukan selama berseragam Merah Putih tahun ini.
Tak hanya mendapat dorongan dari sang ayah, Ronaldo Kwateh mengakui bahwa ia justru mendapat dukungan moril dari sang ibu, saat pertama kali menjajal sepak bola.
"Waktu saya minta ke orang tua, mau masuk sekolah bola ke ibu saya, tiba-tiba saat latihan, saya malah malu," curhat Ronaldo Kwateh di Youtube KMavis, beberapa waktu lalu.
"Besoknya nggak mau datang lagi, soalnya ada teman yang agak nakal gitu, saya takut, jadi saya minta pulang," ujar Ronaldo lagi.
1. Peran Sang Ibu
Ronaldo Kwateh mengakui jika sang ibu memiliki peran penting saat ia merintis karir sebagai pemain sepak bola di usia muda.
"Setelah sampai di rumah, sama ibu saya dikasih tahu, itulah sepak bola, kamu harus kuat mental, kalau kamu sudah akrab, nanti teman kamu bakal baik lagi," jelas Ronaldo.
Ronaldo Kewateh yang mewarisi gen warna kulit dari sang ayah, Roberto Kwateh yang berasal dari Liberia, akhirnya mendapat kepercayaan diri lagi untuk bermain bola.
"Karena kan saya beda sendiri kelihatannya, jadi takut saya. Sekarang sudah bisa, sudah terbiasa," ungkap bintang Timnas U-18 itu.
"Sebagian besar orang melihat saya seperti orang luar negeri, tapi setelah saya bicara dengan mereka, malah katanya mendhok gitu, karena saya tinggal di Jogja dari kecil."
Ya, pendidikan dan dukungan dari sang ibu adalah salah satu faktor utama yang bisa menguatkan Ronaldo Kwateh, dan akhirnya menjadi tumpuan di Timnas Indonesia U-18.