3 Hal yang Perlu Diperbaiki Timnas Indonesia Usai Tahan Imbang Vietnam di Piala AFF 2020
INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia sukses menahan imbang 0-0 Vietnam di laga ketiga Grup B Piala AFF 2020. Sejumlah hal masih perlu diperbaiki.
Timnas Indonesia berhasil menahan imbang Vietnam di laga ketiga Grup B Piala AFF 2020 di Stadion Bishan, Singapura, Rabu (16/12/21) malam WIB.
Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 0-0. Hasil ini sekaligus menjadi target yang sukses diwujudkan oleh pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dimana ia menginginkan timnya untuk tidak kebobolan.
Sepanjang pertandingan, Timnas Indonesia bermain sangat bertahan ketimbang Vietnam yang menerapkan permainan menyerang.
Hal itu bisa terlihat dari statistik penguasaan bola Vietnam sebesar 70 persen, dan melepaskan 21 tembakan ke arah gawang. Sedangkan Timnas Indonesia hanya satu kali melepaskan tendangan ke arah gawang Vietnam.
Meski hanya meraih satu poin, Timnas Indonesia tetap bertahan di puncak klasemen Grup B Piala AFF 2020 berkat raihan tujuh poin dari tiga laga.
Namun, timnas Indonesia masih harus berjuang lagi sampai pertandingan terakhir melawan Malaysia untuk meraih tiket semifinal.
Sebab, timnas Indonesia saat ini hanya unggul satu poin atas rival abadi mereka, Malaysia, yang menempati peringkat ketiga.
Skuad Garuda juga hanya unggul selisih gol atas Vietnam yang menguntit di urutan kedua klasemen Grup B. Dengan kondisi klasemen saat ini, persaingan perebutan dua tiket semifinal Piala AFF 2020 di Grup B masih terbuka.
Usai pertandingan, terdapat sejumlah hal yang perlu diperbaiki atas performa Timnas Indonesia meski mampu menahan imbang Vietnam. Apa saja itu? berikut ulasannya:
1. 1. Stamina
Stamina lagi-lagi menjadi masalah besar bagi para pemain Timnas Indonesia saat melawan Vietnam. Bermain menerapkan pressing ketat, para pemain terlihat mengalami kelelahan ketika pertandingan sudah memasuki setengah perjalanan dan di menit-menit akhir.
Berbeda dengan para pemain Vietnam yang staminya terjaga betul dari awal hingga akhir pertandingan. Sejatinya ada sedikit perubahan ketahanan fisik dan stamina para pemain.
Hanya saja masih perlu perbaikan, mengingat di pertandingan terakhir mereka akan berhadapan dengan Malaysia yang juga menerapkan permainan cepat.
2. Transisi Permainan
Shn Tae-yong memang berhasil membuat anak asuhnya bermain sesuai targetnya, yaitu tak kebobolan dengan menerapkan taktik bertahan. Hanya saja, keputusan itu beberapa kali berbuah fatal karena Vietnam mempunyai sejumlah peluang berbahaya.
Keberhasilan pemain Timnas Indonesia menahan imbang 0-0 Vietnam, tidak dimbangi oleh transisi permainan untuk melakukan serangan balik.
Padahal saat Shin Tae-yong menangani Timnas Korea Selatan, melawan Jerman di Piala Dunia 2018 lalu, ia juga membuat timnya bermain bertahan namun sukses memenangkan pertandingan karena cepat melakukan transisi dari bertahan ke menyerang ketika menguasai bola.
Berbeda dengan para pemain Timnas Indonesia, yang kerap kehilangan bola ketika sudah memasuki tengah lapangan dalam membangun serangan balik.
3. Passing dan Positioning
Sejak awal kedatangannya sebagai pelatih tim senior, Shin Tae-yong langsung menegaskan pentingnya perbaikan kualitas passing Timnas Indonesia. Masalah ini tampak jelas dalam pertandingan melawan Vietnam meski sudah terlihat perubahan.
Pasukan Garuda ingin mencoba membangun serangan balik cepat lewat umpan-umpan pendek. Skema ini sempat berjalan apik, tapi hanya dalam momen singkat.
Pada sebagian besar pertandingan, Timnas Indonesia kesulitan membangun ritme karena sering melakukan kesalahan passing dan jarak antar pemain yang terlalu jauh.