Blak-blakan, Brylian Aldama Bongkar Penyebab Tak Dipanggil ke Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM - Blak-blakan Brylian Aldama, pemain sepak bola muda Indonesia yang berkarir di Liga Kroasia, terkait alasan ia tak dipanggil ke Tim Nasional Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Brylian Aldama adalah salah satu pemain muda yang bisa mengantarkan Timnas Indonesia menjuarai Piala AFF U-16 2018 silam, di Jawa Timur.
Brylian Aldama juga memberikan prestasi bagi Persebaya Surabaya, dan akhirnya ia dipanggil untuk memperkuat skuat Garuda Select di Inggris, tahun 2018 hingga 2020.
Kualitasnya tak perlu diragukan lagi. Brylian Aldama mendapat kontrak di HNK Rijeka di Liga Kroasia, kemudian di tahun 2021 lalu, ia dipinjamkan ke NK Pomorac, klub divisi tiga.
Namun, Brylian Aldama dan satu rekannya sesama pemain Indonesia di Kroasia, David Maulana, jarang disorot media, karena Liga Kroasia tertinggal dalam hal dokumentasi.
"Jujur nih, foto waktu latihan, waktu main, jarang dapat. Kalaupun dapat, kayak blur. Makanya akhir-akhir ini saya dan David jarang tersorot," keluh Brylian Aldama.
Padahal, bagi Brylian Aldama, dokumentasi berupa foto atau video sangat penting bagi pemain bola, karena bisa menjadi portofolio untuk mencapai karier yang lebih baik lagi.
"Saya bicara ke depan, suatu saat saya selesai kontrak di sini, saya mau pindah ke klub lain, mereka mau mengontrak saya berdasarkan apa kalau enggak ada video."
1. Brylian: Bagaimana Bisa Dilirik Shin Tae-yong?
Saat hadir sebagai bintang tamu di Youtube Roy Ricardo, Brylian Aldama juga mengeluh tak bisa dipanggil Timnas Indonesia, karena akan sulit bagi Shin Tae-yong untuk melihat performanya selama main di Liga Kroasia.
"Bukannya pesimis ya, tapi kayaknya nggak bisa (ke Timnas), karena Shin Tae-yong kan bukan tipe orang yang bisa dititipin pemain, dia melihat dari kualitas," ungkap Brylian.
"Saya dipanggil ke Timnas dengan alasan apa kalau Shin Tae-yong saja enggak bisa memantau saya," keluh pemain 19 tahun yang berposisi sebagai gelandang tersebut.
Brylian Aldama berharap untuk seterusnya, Liga Kroasia mendapat perbaikan dari sisi dokumentasi, atau bahu-membahu dengan pihak Indonesia untuk memantau aksinya.