Persikota Tangerang Akhirnya Buka Suara Tanggapi Isu Soal Tindakan Rasisme
INDOSPORT.COM - Klub yang berkompetisi di Liga 3, Persikota Tangerang akhirnya buka suara untuk meluruskan tentang isu rasisme yang ramai beredar di media sosial.
Rabu (23/02/22), Persikota Tangerang bertanding melawan Belitong FC di Stadion Benteng, Tangerang Banten. Saat itu salah satu pemain Belitong FC disebut mendapat hinaan berupa sebutan 'monyet' dari pemain cadangan dan suporter Persikota.
Sontak kejadian itu langsung jadi sorotan publik. Pihak Persikota Tangerang pun telah mengunggah pernyataan di media sosial untuk menanggapinya. Persikota membantah dengan tegas soal tudingan tentang aksi rasisme tersebut.
Demikian pernyataan dari Persikota Tangerang:
Menanggapi isu-isu yang beredar di Media tentang adanya dugaan tindakan rasisme pada tribun penonton Persikota, kami menyatakan bahwa tidak ada kalimat ucapan/umpatan yang merendahkan ditujukan kepada pemain maupun pelatih asal Papua. Pertandingan Persikota Tangerang vs Belitong FC tidak dihadiri oleh suporter Persikota Tangerang.
Sehingga anggapan bahwa adanya indikasi tindakan rasisme yang di lakukan oleh tim dan suporter adalah hal yang tidak benar. Pasalnya Pemain, Manejemen, dan Offisial Persikota Tangerang fokus terhadap jalannya pertandingan.
1. Lanjutan Pernyataan Persikota Tangerang
Tidak ada satu pun kata ‘monyet’ atau hinaan yang menyerupai suara monyet yang ditujukan kepada saudara kami yang berasal dari Papua.
Pada babak 64 besar, kami sebagai tuan rumah menyambut baik saudara kami yang berasal dari Papua yaitu Perseman Manokwari ( @officialperseman ).
Kami juga memiliki pemain yang berasal dari tanah Papua. Kami sangat mengutuk hal yang berbau rasisme, fitnah, dan provokasi pada dunia sepak bola Indonesia.
Pernyataan itu menegaskan jika Persikota Tangerang sebagai tuan rumah merasa tidak pernah ada permasalahan apa pun sepanjang pertandingan berjalan.
Terlepas dari tudingan aksi rasisme tersebut, Persikota baru saja menggenggam tiket lolos ke babak 16 besar Liga 3.
Tiket itu digenggam oleh tim milik Prilly Latuconsina setelah menyandang status sebagai runner-up Grup Q.